12 Perusahaan Australia Siap Investasi di Indonesia
- ANTARA
VIVA.co.id – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan akan ada 12 perusahaan Australia yang berniat untuk berinvestasi di Indonesia. Bagi mereka, Indonesia saat ini punya prospek bagus untuk berbisnis.
Belasan perusahaan yang siap menanamkan modal di Indonesia itu cukup beragam, mulai dari investasi
di sektor industri galangan kapal dan jasa pengerukan, venture capital, industri minuman ringan,
peternakan dan budidaya sapi, pembangkit listrik tenaga air, sektor telekomunikasi, web portal
properti, jasa manajemen sistem, wisata tirta serta perdagangan ritel bahan bangunan.
“Untuk industri minuman ringan sudah komitmen investasi perluasan bisnis mereka sebesar US$53 juta di Indonesia, demikian halnya dengan peternakan dan budidaya sapi sudah mengantongi
izin prinsip senilai US$10 juta,serta sektor telekomunikasi yang mendukung jasa aplikasi e-health
melakukan perluasan US$10 juta dengan memanfaatkan layanan izin investasi tiga jam,” kata Kepala BKPM, Franky Sibarani, dalam keterangan tertulisnya, Kamis 12 Mei 2016.
Ia mengatakan selain tiga perusahaan tersebut, sembilan perusahaan lainnya masih berupa
minat investasi. “Ini yang akan dijalin komunikasi intensif oleh perwakilan BKPM di Sydney dan
KJRI Sydney, KBRI Canberra, KJRI Melbourne, KJRI Perth dan KRI Darwin sehingga minat investasi
yang disampaikan bisa berlanjut ke komitmen investasi hingga nantinya dapat direalisasikan,”
tuturnya.
Franky mengemukakan bahwa salah satu perusahaan yang serius untuk menanamkan modalnya
adalah yang bergerak di bidang energi terbarukan yakni pembangkit listrik tenaga air yang juga
telah memiliki pengalaman joint venture dengan perusahaan China di bidang infrastruktur. “Nilai
investasi yang direncanakan untuk pembangkit listrik tenaga air yang akan dibangung mencapai
US$100 juta,” ujar dia.
Selain itu, perusahaan yang juga menyatakan minatnya adalah di bidang jasa konstruksi untuk
berinvestasi di bidang pengerukan pelabuhan serta berminat untuk membangun galangan kapal
dan reparasi kapal.
“Nilai investasi untuk jasa pengerukan adalah mendatangkan satu kapal keruk senilai US$ 5 juta dan rencananya mereka akan memasukkan 3-5 kapal. Sehingga perkiraan rencana investasi untuk jasa konstruksi pengerukan dan industri kapal keruk dan perawatannya sekitar US$16 juta- US$30 juta,” kata Franky.
Australia merupakan salah satu negara sumber investasi bagi Indonesia. Dari data BKPM
periode tahun 2010-2015 tercatat realisasi investasi US$2,1 miliar terdiri dari investasi di sektor
pertambangan, kimia dasar dan infrastruktur. Dari komitmen investasi tercatat sebesar US$7,7
miliar yang telah didaftarkan ke BKPM terdiri dari sektor industri logam, properti dan sektor
peternakan.
Angka realisasi investasi triwulan pertama (periode Januari-Maret) tahun 2016 dari Australia
tercatat sebesar US$59,98 juta terdiri dari 131 proyek investasi dengan penyerapan tenaga kerja
mencapai 5.070 orang. Secara keseluruhan total investasi yang masuk triwulan pertama 2016
tercatat mencapai Rp146,5 triliun meningkat 17,6 persen dari periode sebelumnya sebesar Rp124,6
triliun.
(ren)