NASA: Planet Layak Huni Jaraknya Sangat Dekat
- REUTERS/NASA/Ames/JPL-Caltech/T. Pyle/Handout
VIVA.co.id – Temuan ribuan planet baru di luar Tata Surya oleh teleskop Badan Antariksa AS (NASA), Kepler, menjadi perhatian para ilmuwan dan astronom. Teleskop itu telah mengonfirmasi 1284 planet baru luar Tata Surya. NASA mengatakan konfirmasi ribuan planet baru itu merupakan pengumuman tunggal terbesar dari planet luar Tata Surya.Â
Dikutip dari BBC, Rabu 11 Mei 2016, temuan tersebut akan membantu para astronom memahami bagaimana planet alternatif yang bisa dihuni.Â
Natalie Batalha, ilmuwan misi Kepler di fasilitas Ames Research Center NASA, California mengatakan kalkulasi menunjukkan kemungkinan ada lebih dari 10 miliar di Galaksi Bima Sakti.Â
"Sekitar 24 persen dari bintang pusat planet layak huni yang 1,6 kali lebih kecil dari ukuran Bumi," kata Batalha.Â
Batalha mengataka,n kemungkinan berikutnya akan bisa ditemukan pada jarak 11 tahun cahaya. "Jarak itu berarti sangat dekat," kata dia.Â
Untuk diketahui jarak antara Matahari dengan sistem bintang terdekat, Proxima Centauri yang jaraknya 40 triliun kilometer setara dengan 4,3 tahun cahaya. Namun bagi ilmuwan angka itu tergolong dekat.Â
Soal profil ribuan temuan planet baru tersebut, NASA mengatakan ,sebagian besar merupakan planet gas raksasa. Hanya 550 di antara planet baru tersebut, merupakan planet berbatu seperti Bumi atau kembaran Bumi. Dari jumlah planet baru itu, sembilan di antaranya mirip dengan Bumi, punya potensi keberadaan air dan kemungkinan bisa untuk kehidupan.
Untuk menentukan ribuan objek tersebut sebagai planet, ilmuwan menganalisa dari katalog kandidat planet Kepler pada Juli 2015. Pada katalog tersebut, ada 4.302 planet potensial.Â
Kemudiaan, dari analisa dan verifikasi, 1.284 kandidat tersebut punya nilai 99 persen nilai kemungkinan sebagai planet. Nilai tersebut merupakan nilai minimum yang dibutuhkan untuk menyematkan objek antariksa sebagai sebuah planet. Kemudian 1.327 kandidat planet lainnya dalam analisa ternyata bukan sebuah planet, sebab nilai kemungkinannya tidak menembus 99 persen.Â
Sedangkan 707 kandidat planet lainnya dikategorikan ilmuwan sebagai fenomena astrofisika saja. Analisa peneliti juga memvalidasi 984 planet potensial yang sebelumnya diverifikasi dengan teknik yang berbeda.Â