Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 10 Ribu Ton Daging Sapi
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Kementerian Pertanian menyatakan, akan memberikan izin untuk melakukan impor daging sapi sebanyak 10 ribu ton. Impor dilakukan untuk mengantisipasi kebutuhan daging sapi yang melonjak saat puasa dan lebaran.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengatakan, impor daging sapi tahap pertama segera rampung dalam waktu dekat sekitar satu atau dua minggu ke depan. Impor akan dilakukan secara bertahap oleh PT Berdikari, dengan tahap pertama sebanyak 5.000 ton daging sapi.
"Kan 10 ribu ton bertahap, tunggu saja sebentar lagi. Insya Allah seminggu, dua minggu selesai (masuk impor daging sapi tahap pertama sebesar 5.000 ton)," ujarnya di Jakarta, Selasa, 10 Mei 2016.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud, mengungkapkan, mengharapkan semua daging sapi impor tersebut masuk ke Indonesia sebelum lebaran. Hal ini untuk menjaga ketersediaan pasokan daging sapi dalam negeri saat puasa dan lebaran.
"Berdikari berusaha impor secepat mungkin. Izinnya ini untuk menstabilkan harga sapi di Ramadhan," tuturnya.
Namun saat ditanya terkait asal impor daging sapi itu, Musdhalifah menyerahkan sepenuhnya pada PT Berdikari. Dengan masuknya daging sapi impor tersebut, diharapkan harga daging sapi dalam negeri, utamanya jelang Lebaran dapat stabil.
"Harapan harganya Rp80 ribu per kilogram (kg)," ujarnya.
Berdasarkan data info pangan Jakarta yang dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta bersama PD Pasar Jaya pada hari ini, harga rata-rata daging sapi has (paha) di Jakarta sebesar Rp121 ribu per kg atau turun Rp122 dibandingkan hari sebelumnya. Sementara harga rata-rata daging sapi murni (untuk semur) sebesar Rp113 ribu per kg atau tetap dibandingkan hari sebelumnya.