Komisi IV Sambangi Tempat Penyimpanan Rastra Bulog Kendari
VIVA.co.id – Dalam Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menyambangi gudang Bulog untuk melihat dan memastikan ketersediaan ketahanan pangan dan memastikan bahwa beras untuk rakyat sejahtera (Rastra) ini terdistribusi dengan baik di Sulawesi Tenggara.
Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI Oo Sutisna mengatakan, terkait banyaknya laporan masyarakat yang masuk ke Komisi IV DPR berkaitan dengan Beras Sejahtera (Rastra), maka Komisi IV DPR RI saat ini langsung terjun ke lapangan, di kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa 10 Mei 2016.
“Kami beserta rombongan ingin melihat dan memastikan langsung kondisi mengenai ketersediaan dan kecukupan beras yang ada di gudang Bulog khususnya Provinisi Sulawesi Tenggara,” kata Oo Sutisna.
Lebih lanjut Oo Sutisna mengatakan, dalam hal ini Bulog mengemban dua misi yakni sebagai bamper stock nasional dan sebagai stabilator harga, baik stabilator harga di tingkat petani ini ada batasan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebagai harga dasar, dimana Bulog wajib beli jika dibawah harga tersebut.
“Namun di sisi lain, HPP juga sebagai batas atas terhadap harga di tingkat konsumen, sehingga kalau harga beras rata-rata medium/premium di atas harga yang sudah ditetapkan pemerintah, maka Bulog wajib melakukan operasi pasar atau dengan cara menekan harga agar kembali kepada harga yang normal,” ujar Politisi Gerindra.
Dan dengan dua situasi ini, lanjut Oo Sutisna, pihaknya di setiap berkunjung ke daerah mana pun, khususnya sekarang di Kendari ini didasari berbagai aspek. Hal ini supaya ada strategi dan cara baru yang bisa dilakukan dalam memberikan jaminan ketahanan pangan kepada seluruh warga negara Indonesia, kata dia.
“Kita sadari, pangan adalah hak asasi manusia, untuk itu negara wajib memenuhi dan menyediakannya secara terjangkau maupun tersedia, serta ini merupakan bagian penting juga dalam rangka berkunjung yang mencakup seluruh objek mitra kerja kami dan ini juga adalah hal yang baik untuk mendapatkan informasi di daerah,” kata Oo Sutisna.
Sementara itu, Kepala divisi regional (Kadivre) Bulog Sulawesi Tenggara, La Ode Amijaya Kamaluddin mengatakan, mekanisme yang mungkin nanti disepakati antara pemerintah pusat, Kementrian Perdagangan, Kementrian Pertanian, Bea dan Cukai terkait pintu masuk beras.
“Mungkin didatangkan dari luar, tapi hanya satu pintu dari Bulog terkait bagaimana cara memenuhi kebutuhan beras, bukan hanya program Beras Sejahtera (Rastra) saja di Sulawesi Tenggara khususnya Kendari ini,” kata dia.
Artinya, pintu masuk dari Bulog dan itu sedang dalam pembahasan karena kita menyadari kalau dikirim dari pulau Jawa dan Sulawesi pasti biaya distribusinya mahal, ujar La Ode Amijaya Kamaluddin
Ia juga menambahkan, untuk jumlah stok beras yang ada di gudang Bulog Sulawesi Tenggara saat ini sebanyak 6.605 ton. “Jumlah ketersediaan itu saya rasa cukup untuk sampai dengan 3 bulan ke depan,” katanya. (www.dpr.go.id)