Tak Ada Sentimen Positif, Rupiah Dikhawatirkan Loyo Lagi
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih akan melemah pada perdagangan hari ini. Sebab, tidak ada sentimen positif kebijakan ekonomi yang dapat menahan penurunan tersebut.
Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan laju penurunan akan semakin kencang, didorong gejolak ekonomi di Asia. Ini juga bisa menekan mata uang negara-negara Asia.
"Namun, diharapkan pelemahan yang terjadi dapat mulai dibatasi untuk mengurangi risiko penurunan lebih lanjut," ujarnya di Jakarta, 10 Mei 2016.
Reza menyampaikan masih adanya hawa negatif dari rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia jelang libur panjang lalu, yang di bawah perkiraan pasar. Serta kemungkinan imbas melemahnya data ekspor impor Tiongkok yang memberikan efek pelemahan pada Yuan, membuat laju rupiah terimbas negatif.
Tidak hanya itu, kata Reza, terbatasnya penguatan yen Jepang setelah dirilisnya rencana Menteri Keuangan Jepang yang akan melakukan intervensi terhadap yen jika terjadi volatilitas tinggi, memberikan kesempatan pada dolar AS untuk bergerak menguat. Kondisi ini pun makin menekan laju rupiah.
"Sebelumnya kami sampaikan harapan akan bertahannya laju rupiah di zona hijau tampaknya harus ditunda terlebih dahulu mengingat beberapa sentimen negatif yang akan menghambat potensi kenaikan rupiah," tuturnya.
Pihaknya memperkirakan, rupiah hari ini akan bergerak di kisaran dalam rentang target batas bawah di level Rp13.295, sementara target batas atas di level Rp13.278.
"Waspadai potensi pelemahan lanjutan jika tidak ada sentimen positif nantinya," kata Reza.
Berdasarkan data kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), Bank Indonesia, awal pekan ini dolar AS dibanderol Rp13,284, menguat dari penutupan perdangangan pekan lalu senilai Rp13,246 per dolar AS.
(ren)