IHSG Diprediksi Meluncur ke Zona Hijau, Cermati 4 Saham Ini
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini diperkirakan mengalami technical rebound (balik arah) untuk menuju kenaikan, usai terperosok ke zona merah dengan penurunan sebesar 1,25 persen pada perdagangan saham kemarin.
"Aksi pembelian saham big cap ( Kapitalisasi besar) dan lapis kedua oleh pelaku pasar yang mulai melakukan bargain hunting untuk menahan kejatuhan IHSG dapat memicu rebound pada IHSG," kata analis dari PT HD Capital Tbk, Yuganur Wijanarko, di Jakarta, Selasa 10 Mei 2016.
Dengan demikian, jelas dia, IHSG bakal melakukan reli naik untuk menuju target batas atas psikologis terdekat di level 4.875, sekaligus melanjutkan proses menguat ke posisi 4.925.Â
"Direkomendasikan akumulasi untuk kenaikan lebih lanjut," tutur dia.
Yuganur mengungkapkan, pergerakan IHSG yang diperkirakan akan melakukan rebound pada transaksi hari ini sebaiknya disikapi para pelaku pasar dengan mempertimbangkan empat emiten berikut ini:
1. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan target trading di kisaran Rp9.650-9.950.
Secara teknikal, pola perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten perbankan BUMN ini membuatnya menarik untuk diakumulasi, melihat kinerja ekspektasi earnings ke depan di 2016-2017 ada pada skenario kenaikan menuju batas atas psikologis di kisaran Rp9.650-9.950 per lembar saham.Â
2. PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) dengan target trading di level Rp1.620.
Harga minyak mentah dunia yang berada pad level terendah sejak sepuluh tahun terakhir dan valuasi sektor yang cukup murah, membuat saham minyak sawit ini menarik untuk diakumulasi secara jangka menengah.
3. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) dengan target trading di level Rp995.
Secara teknikal, perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten perbankan BUMD ini dapat digunakan sebagai peluang akumulasi untuk kontinuasi kenaikan menuju level Rp995 per lembar saham.
4. PT Sentul City Tbk (BKSL), dengan target trading di level Rp90.
Pola perbaikan momentum dalam tren jangka pendek dan menengah pada emiten properti ini dapat digunakan sebagai peluang trading mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya di atas batas atas psikologis Rp90 per lembar saham.
(ren)