Hampir Separuh Karyawan XL Adalah Generasi Milenial
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – PT XL Axiata Tbk (XL) menganggap kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat penting dalam peningkatan kinerja suatu perusahaan, khususnya perusahaan digital. Oleh karena itu, menurut mereka, kualitas SDM yang memiliki cara pandang sesuai dengan era serba digital ini akan menjadi tulang punggung bagi sebagai perusahaan digital.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, XL mencoba mengasah calon sumber daya baru yang dipersiapkan untuk mengembangkan perusahaan di era digital. Program asah bakat itu dinamakan XL Apprenticeship Program yang menyasar , atau generasi yang lahir dalam rentang 1980 sampai awal 2000.
"Generasi milenial adalah generasi yang hidup dan terbiasa dengan era digital dan mampu beradaptasi dengan cepat. Kami mencari setidaknya 50 orang untuk setiap angkatan lulusan muda agar bisa magang di XL dan kemudian dimungkinkan untuk jadi karyawan permanen di XL," ujar Eka Bramantya Danuwirana, Chief of Corporate Affairs Officer XL, saat ditemui di Grha XL, Jakarta, Senin 9 Mei 2016.
Dikatakan Eka, untuk bisa direkrut sebagai karyawan di XL juga tidak mudah. Para apprentice (pemagang) harus mengikuti program ini minimal sampai 6 bulan, kemudian harus ada referensi dari atasan di divisi penempatan magang, dan dilihat juga rapor kinerja yang dinilai oleh departemen pengembangan SDM XL.
"Program ini ada sejak 2011 dan sudah merekrut 438 apprentice muda. Dari jumlah itu, 35 persen telah menjadi karyawan permanen di XL. Sisanya kami yakin telah bekerja di perusahaan besar dan top," tuturnya.
Eka memaparkan pertumbuhan generasi milenial di XL dalam 2 tahun terakhir terus meningkat. Pada 2015, generasi milenial yang bergabung bersama XL naik 13,33 persen dibanding 2014. Hingga 2016, kenaikannya 18,9 persen dibanding 2014.
"Populasi generasi milenial di XL ada sekitar 42 persen dari total 1.945 karyawan. Ini artinya, XL tidak bisa menutup mata akan pertumbuhan generasi milenial yang ada di perusahaan ini," kata Eka.
Angka ini memang masih kecil dibanding karyawan yang masuk kategori generasi Gen-X. Data XL menunjukkan karyawan yang masuk generasi Gen-X sekitar 57 persen. Sedangkan generasi Baby Boomers baru 1 persen.
Generasi milenial dianggap sangat fasih teknologi karena lahir dan dibesarkan dengan internet dan piranti cerdas.
Gen-X adalah mereka yang lahir pada rentang 1945-1980. Sedangkan generasi Baby Boomers adalah mereka yang lahir pasca perang dunia ke-2, antara 1946 - 1964, yang pada 2016 berusia 52 sampai 70 tahun.