Mentan: Impor Buah Hanya Jika Dibutuhkan
- Antara/ Jafkhairi
VIVA.co.id – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan impor pertanian di Indonesia, tidak akan meningkat. Menurutnya, pemerintah akan mencapai swasembada pangan, karena itu kebijakan impor dilakukan hanya untuk komoditas yang betul-betul dibutuhkan.
"Kalau impor kita, itu tidak akan meningkat, kita akan mencapai swsembada. Tetapi, kita bukan anti impor, banyak yang salah interpretasi, kita impor gandum, lalu kulit dari Australia. Jadi, kita itu mengendalikan impor sesuai dengan kebutuhan, bukan pesanan," kata Amran di Kantor Kementerian Pertanian, Senin 9 Mei 2016.
Untuk mendukung hal itu, Amran mengatakan, akan melakukan berbagai upaya dengan meningkatkan lahan pertanian. Untuk sektor pertanian buah, akan ditingkatkan lahan sebesar 100 hektare untuk tahap awal, dengan memaksimalkan lahan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) di berbagai wilayah.
"Strateginya, pertama kita kembangkan dengan BUMN yang sudah ada pengalaman, sekarang sudah berjalan di PTPN VIII dan II, ini kita akan kembangkan 100 hektare tahap awal. Jadi, lahan idle (menganggur) di tempat masing-masing, termasuk di PTPN XIV lokasinya di wilayah timur," kata dia.
Menurut Amran, saat ini, pihaknya tengah menyiapkan insentif usaha bagi petani-petani yang membutuhkan bantuan mengembangkan usahanya.
"Mungkin ke depan, yang akan diberikan adalah bibit unggul yang digaransi, yang dijamin kualitasnya, karena tanaman tahunan berbeda. Satu kali salah, puluhan tahun akibatnya," kata dia.
Amran menambahkan, melihat kondisi 2015 yang membaik, karena ekspor Indonesia meningkat 34 persen dan impor turun 13,4 persen. Hal ini, adalah hal yang harus dikejar pemerintah untuk terus meningkatkannya di tahun-tahun ke depannya.
"Dan sekarang adalah saatnya. Insya Allah kami yakin, ini berhasil dan kami yakin pula ekspor kita akan meningkat di tahun mendatang," kata dia. (asp)