5 Negara Ikuti Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
- Romys Bineaksri / VIVA.co.id
VIVA.co.id – ExxonMobil mendukung pemberdayaan perempuan melalui program Global Woman in Management yang diselenggarakan oleh Plan International USA. Program ini berupa lokakarya dan pelatihan selama sebulan untuk mendukung dan meningkatkan kepemimpinan perempuan di seluruh dunia.
Menurut Operations Manager Public and Government Affairs Katri Krisnati, meningkatkan kepemimpinan dan menciptakan peluang ekonomi bagi perempuan, merupakan investasi yang baik. Pihaknya membantu perempuan mencapai potensi perekonomian mereka, guna mengubah kehidupan sosial dan perekonomian.
"Bermitra dengan Plan International USA, program ke 64 ini memberikan pelatihan intensif mengenai kepemimpinan, serta keahlian manajemen dan teknis bagi 26 perempuan dari Papua Nugini, Singapura, Thailand, Selandia Baru, termasuk Indonesia yang tahun ini ada delapan peserta," kata dia di Fairmont Hotel Jakarta, Senin 9 Mei 2016.
Katri mengungkapkan, program yang sudah di gelar sejak 2005 ini melahirkan alumni perempuan yang mempunyai jiwa kepemimpinan, di mana akan ditularkan kepada wanita di negara masing-masing. "Tahun ini ExxonMobil merasa terhormat dapat menjadi tuan rumah program ini di Jakarta, yang berlangsung dari 18 April hingga 13 Mei 2016," tuturnya.
Dengan adanya program ini, kata Katri, peserta dapat mendapatkan jaringan luas dalam mendapatkan manfaat akses hingga ke luar negeri. Para alumni program ini telah aktif memimpin dan mengembangkan kelompok-kelompok wirausahawan.
"Program ini dikembangkan untuk mempersiapkan perempuan pemimpin, guna mengambil tanggung jawab dan akuntabilitas yang lebih tinggi pada kehidupan pribadi, kelembagaan, dan masyarakat," ujarnya.
Program yang berangkat berdasarkan riset ini dimaksudkan untuk menguatkan keahlian mereka dalam manajemen program keuangan. Kepemimpinan, pencarian dana dan pengembangan proposal, komunikasi strategis, serta pengawasan advokasi. (asp)
Perkembangan Digital Bisa Hapus Diskriminasi Gender
Karena, selama ini kaum perempuan selalu dianggap lemah.
