Hati-hati, Sangkar Burung Sumber Virus Malaria
- VIVA.co.id/Aceng Mukaram
VIVA.co.id – Para peneliti dari Malaysia dan Jepang menemukan, penyakit malaria bisa ditularkan dari yang berada di rumah.
Dilansir Science Daily, Senin, 9 Mei 2016, peneliti menjelaskan, proses demam dengue (DBD) tersebut muncul dari larva nyamuk pembawa virus dengue yang berkembang pada kotoran burung. Lalu, kotoran burung tersebut terjatuh ke mangkuk air dalam sangkar, sehingga nyamuk Aedes albopictus pun menularkan kepada manusia.
Kesimpulan para peneliti itu dibuktikan dari eksperimen yang mereka lakukan di rumah-rumah pedesaan di Semenanjung Malaysia. Hamady Dieng, salah satu peneliti dari Universitas Malaysia Sarawak, mengatakan mereka mengumpulkan hingga sembilan kontainer air dalam sangkar burung.
Lalu, air tersebut dimasukkan larva nyamuk dalam dua kategori, yakni yang punya kepadatan tinggi (high-density) dan kepadatan rendah (low-density). Perbedaan itu, kata Dieng, dilakukan untuk menguji laju perubahan larva hingga berkembang.
Tiap kategori masing-masing diberi asupan yang sama, yang dibedakan pula dengan perlakukan makanan. Pertama, makanan untuk larva ketika dibiakkan di laboratorium. Satu lagi, diberi feses burung yang dibuat dalam bentuk bubuk dari kotoran merpati tutul.
"Larva tumbuh pada makanan larva standar dan materi feses burung memiliki tingkat kematian yang sama dan berkembang menjadi pupa dan dewasa dengan tingkat keberhasilan yang sama,” jelas Dieng.
Maka, Dieng dan peneliti dari Jepang menyimpulkan, sangkar burung mungkin menghasilkan vektor demam berdarah selama bertahun-tahun di wilayah tersebut. Dieng menambahkan, dari kesimpulan awal ini, langkah awal pencegahan pun bisa dilakukan.
Kini, Dieng berencana untuk memeriksa kapasitas kotoran dari kucing dan anjing untuk mendukung pengembangan nyamuk demam berdarah. (ase)