Bos Aramco Ditunjuk Jadi Menteri Perminyakan Arab Saudi

Ilustrasi kilang minyak.
Sumber :
  • CNBC

VIVA.co.id – Negara eksportir terbesar minyak di dunia, Arab Saudi, Sabtu waktu setempat, menunjuk bos perusahaan raksasa minyak di negara itu, Saudi Aramco, Khalid al-Falih, menjadi menteri energi. Menggantikan menteri sebelumnya Ali Al-Naimi yang telah menjabat sejak 1995. 

Berkah Ramadan, Saudi Bebaskan 362 Tahanan

Dilansir dari Reuters, Minggu 8 Mei 2016, reshuffle tersebut diartikan bahwa akan ada pergeseran kebijakan perminyakan yang akan dibuat Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed Bin Salman yang mengawasi secara intensif sektor ekonomi tersebut. 

Analis Senior di Aspek Energi, Richard Mallinson berpendapat, penunjukan Falih merupakan bagian dari perombakan ekonomi utama yang dilakukan negara itu. Untuk memperkuat strategi dan pola pikir dalam mengeluarkan kebijakan pemerintah negara tersebut. 

Sambut Ramadan, Raja Saudi Minta Umat Islam Tolak Kekerasan

"Kebijakan minyak bukanlah kebijakan pribadi Naimi, itu kebijakan kerajaan," ujarnya. 

Falih dipilih menurutnya, karena lebih realistis merespon jatuhnya harga komoditas minyak yang terjadi saat ini. 

Harga Minyak Indonesia Naik Jadi US$44,68 per Barel

"Pandangannya bahwa pasar (Minyak) harus seimbang melalui harga minyak yang rendah," ungkapnya. 

Penunjukan Falih menggantikan Niami selama bertahun-tahun sudah diprediksikan banyak pihak. Dia adalah salah satu tokoh Arab yang terus dipantau oleh pedagang dan analis untuk mengetahui benang berah arah kebijakan energi kerajaan Arab. 

"Kami melihat harus menyeimbangkan pasar tahun ini. Karena, permintaan akhirnya melebihi pasokan dan menyerap banyak persediaan energi. Mengenai harga pada waktunya akan merespon dengan sendirinya," ujar Falih dalam konferensii pers di Riyadh akhir Desember lalu. 

Pekerja di suatu kilang minyak.

Pertamina Akan Bangun Dua Kilang Baru Hingga 2030

Dua kilang ini akan memproduksi 600 ribu barel per hari.

img_title
VIVA.co.id
9 Juni 2016