Sewa Rusun di Jakarta Rp300 Ribu per Bulan?
- ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna
VIVA.co.id – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah gencar membangun rumah susun (rusun) untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Ini demi mendukung program sejuta rumah.Â
Pemerintah menargetkan akan membangun 11 ribu rusun hingga akhir 2016.Â
Direktur Rumah Susun Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Christ Robert Marbun, mengatakan bahwa rusun yang dibangun nantinya akan disewakan kepada MBR dengan harga yang terjangkau.Â
Namun, kata dia, harga sewa rusun akan bergantung kepada siapa yang menjadi pengelola. Selain itu, harga sewa akan berbeda di setiap wilayah.Â
"Harganya beda-beda tiap kabupaten/kota, kalau di Surabaya itu Bu Risma (Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini) dia buat Rp50 ribu per bulan, tentu kan kalau makin murah pasti ada subsidi. ada juga yang Rp300 ribu seperti di DKI Jakarta, dan itu ada Perdanya di masing-masing provinsi, kabupaten atau kota itu," kata Christ, di Kantor Kementerian PUPR, Selasa, 3 Mei 2016.Â
Dia mengatakan, pembangunan rusun harus betul-betul bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Adapun, saat ini di DKI Jakarta akan dibangun sebanyak 17 tower di empat lokasi, di antaranya adalah rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Pasar Rumput, Rusunawa Pasar Minggu, Rusunawa Pondok Kelapa, Rusunawa Kemayoran C2, dan Rusunawa Kemayoran D10.
"Pembangunan itu kan harus bisa langsung dimanfaatkan, makanya kami konsultasi, supaya bisa dimanfaatkan oleh pemda, agar tidak ada mangkrak lagi," kata dia.Â
Dia menambahkan, pengelolaan untuk rusunawa diserahkan ke Pemprov DKI Jakarta yang akan menunjuk perusahaan pengelola.
"Nanti tergantung pengelolanya, kalau Pemprov DKI kan Rp300 ribu (sewanya), kita enggak tahu kalau PPK (pusat pengelola komplek) Kemayoran misalnya akan Rp300 ribu juga atau tidak. Itu tergantung nanti pengelolanya," tutur dia.