03-05-1947: Konstitusi Jepang Usai PD II Berlaku

VIVA.co.id – Pada 3 Mei 1947, Konstitusi Jepang pascaperang mulai berlaku. Konstitusi progresif tersebut memberikan hak pilih universal. Mulai dari melucuti semua kekuasaan Kaisar Hirohito, menetapkan hak tagihan, menghapuskan gelar bangsawan, hingga melarang Jepang untuk berperang.

Menurut situs History, dokumen tersebut sebagian besar merupakan buah karya dari Panglima Tertinggi Sekutu Jenderal Douglas MacArthur, yang telah menyiapkan draf konstitusi sejak Februari 1946.

MacArthur adalah sosok yang paling terkenal dalam Perang Dunia II, khususnya di mata Jepang. Pada 2 September 1945, di dalam kapal USS Missouri di Teluk Tokyo, MacArthur memimpin penyerahan resmi Jepang kepada AS.

Kaisar Hirohito dan pemerintah Jepang tunduk pada otoritas Panglima Tertinggi Sekutu yang menduduki Jepang, saat itu dipimpin MacArthur.

Pada 8 September, MacArthur memimpin rekonstruksi pembangunan dan “menata kembali” pemerintah Jepang. Ia adalah administrator yang berbakat, dan gaya kepemimpinannya diterima oleh masyarakat Jepang.

Rekonstruksi, salah satunya, ialah pembentukan konstitusi baru untuk menggantikan Konstitusi Meiji 1889. Dalam konstitusi ini, sosok kaisar dianggap sebagai penguasa absolut Jepang.

Lalu, pada 1931, Jepang yang dipimpin Kaisar Hirohito bermaksud “memperluas” pengaruh negaranya dengan kebijakan ekspansionis yang akhirnya terlibat dalam Perang Dunia II.

Pada awal 1946, pemerintah Jepang menyerahkan draf untuk konstitusi baru kepada tim rekonstruksi, namun ditolak karena terlalu konservatif.

MacArthur beserta tim lalu merancang dokumen konstitusi dalam satu pekan. Setelah jadi, dokumen kemudian diserahkan kepada pemerintah Jepang pada 13 Februari 1946.

Jepang akhirnya menyetujui dan diberi nama "Konstitusi MacArthur" dengan dalih sebagai "simbol negara dan pemersatu rakyat". Namun, banyak kaum konservatif di pemerintah Jepang kurang antusias.

Pada 10 April 1946, konstitusi mengalami revisi hingga akhirnya konstitusi baru ini berlaku.

Laporan: Dinia Adrianjara