Efek Dahsyat Global Warming, 500 Juta Orang Terelokasi
VIVA.co.id – Sebuah studi terbaru menunjukkan jika global warming akan semakin memberikan efek dahsyat. Yang terbaru, saking tidak adanya antisipasi efek pemanasan global, beberapa wilayah di dunia akan menjadi superpanas.
Para ilmuwan yang terlibat dalam penelitian ini yakin jika manusia sedang terancam bahaya pemanasan global. Dari efek itu, sekitar 500 juta orang akan menjadi korban karena mereka menemukan tingkat panas suhu bumi telah meningkat dua kali lipat sejak 1970.
"Di masa depan, perubahan iklim di beberapa wilayah dunia akan semakin tinggi. Wilayah yang paling berpengaruh adalah Timur Tengah dan Afrika Utara. Kehidupan dan eksistensi warga di dua wilayah ini akan terancam," ujar Jos Lelieveld, Direktur Max Planck Institute, yang juga profesor di Cyprus Institute, seperti dikutip dari Mail Online, Selasa, 3 Mei 2016.
Lelieveld dan tim peneliti yang terlibat percaya, meski suhu bumi hanya naik rata-rata dua derajat celsius dibanding rata-rata suhu industrial, suhu di dua wilayah ini tetap akan meningkat sampai dua kali lipat.
Pertengahan abad nanti, ketika musim panas, suhu bumi tidak akan pernah berada di bawah 30 derajat celsius di malam hari. Sedangkan di siang hari, suhu rata-rata bisa sampai 46 derajat celsius.
"Di akhir abad nanti, suhu udara di siang hari bisa sampai 50 derajat celsius. Gelombang panas pun akan muncul 10 kali lipat dibanding yang pernah terjadi kemarin. Bahkan di pertengahan abad nanti, ada sekitar 80 hari superpanas dalam setahun sedangkan di akhir abad ada sekitar 118 hari superpanas. Saat itu emisi gas rumah kaca akan turun lagi usai 2040," ujar Lelieveld.
Keadaan ini akan lebih parah jika melihat proyeksi pada dua wilayah, Afrika Utara dan Timur Tengah. Dalam penelitian itu, jika manusia terus menerus mengeluarkan karbon dioksida dengan jumlah yang sama seperti sekarang, orang-orang di dua wilayah itu akan mengalami hari superpanas selama 200 hari.
"Ditambah adanya peningkatan debu gurun di atmosfer sepanjang Arab Saudi, Irak dan Suriah. Peningkatannya sampai 70 persen sejak awal abad ini. Jika pemanasan global terus berlanjut, tidak bisa dipungkiri lagi jika 500 juta orang akan menghindar dari wilayah panas dan memiliki area yang lebih dingin," tegasnya.