Cara Kerja Pedagang Online dan Offline di Pasar Tanah Abang
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Berbisnis online merupakan cara efektif untuk mendapatkan konsumen yang lebih banyak. Akses internet yang tidak terbatas membuat banyak orang memanfaatkan kemudahan tersebut, termasuk berbisnis online. Sejumlah pedagang (offline) pun akhirnya memilih cara online untuk menunjang bisnisnya.
Assistant Vice President Marketing Trade Mall Agung Podomoro, Ho Mely Suryani, mengatakan bahwa persaingan pedagang online dan offline di Indonesia masih seimbang.
“Kami mengamati di Jakarta maupun di Indonesia pedagang offline maupun online masih berimbang. Walaupun mereka bisnis online, tapi mereka masih punya outlet offline juga,” katanya dalam konferensi pers di Mangga Dua Square, Jakarta, Senin 2 Mei 2016.
Salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia, Agung Podomoro Group, saat ini telah memiliki 10 pusat perbelanjaan. Salah satu yang terkenal di Jakarta adalah Blok B Tanah Abang, yang dikenal sebagai pasar tekstil dan memiliki ratusan pedagang.
"Nah, di Blok B Tanah Abang lantai 3A mereka berkumpul ada 300 sampai 500 pedagang, yang juga dijual secara online,” ujar dia.
Alasan berjualan offline masih didukung oleh penjualan online dikarenakan pedagang merasa jaraknya dekat dengan pemasoknya, yang berada di kawasan tersebut. Dengan demikian biayanya bisa berkurang.
“Karena mereka dekat dengan supplier-nya juga. Jadi, bisnis online di tempat kami juga berkembang, selain online mereka masih butuh yang offline juga. Mereka perlu tempat untuk packing dan tempat menyimpan dagangan mereka juga,” ucapnya.
Menurut dia, hingga saat ini penjualan offline pun masih signifikan dan stabil, terutama produk fashion.
“Terutama ibu-ibu lebih ingin lihat langsung barangnya, ingin pegang langsung bahannya, karena ukuran yang di online kadang berbeda dengan aslinya,” ungkapnya.
Laporan: Ikhwan Yanuar
