Tarif Listrik Naik, BPS Prediksi Terjadi Inflasi Bulan Depan

Ilustrasi meteran listrik.
Sumber :
  • Raden Jihad Akbar / VIVA.co.id

VIVA.co.id – Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik, Sasmito Hadi Wibowo memperkirakan laju indeks harga konsumen pada Mei 2016 mendatang tidak akan kembali mencetak deflasi. Artinya akan terjadi inflasi.

Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Menurut Sasmito, rencana PT Perusahaan Listrik Negara menaikkan tarif listrik untuk 12 golongan pelanggan, menggunakan skema tarif penyesuaian pada bulan depan, menjadi salah satu pemicu utama.

“Sepertinya susah (mencetak deflasi) karena Mei ada kenaikan tarif listrik. Kita berharap inflasi, tapi kecil,” kata Sasmito saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin 2 Mei 2016.

Agustus 2022 Indonesia Deflasi, Tapi Ada Komoditas Penyumbang Inflasi

Meski begitu, Sasmito menilai bahwa laju inflasi tetap akan terkendali, setidaknya hingga memasuki bulan Ramadhan. Peran pemerintah, pada bulan tersebut sangat krusial dalam menentukan ketersediaan stok pangan untuk tetap menjaga inflasi.

“Bagaimana tetap dijaga dari sisi suplai bahan pokok seperti beras, ayam, daging, dan cabai. Itu kuncinya,” ujar dia.

Tarif Listrik Naik per 1 Juli, PLN Papua: Hanya untuk 33.716 Pelanggan

Jika pemerintah mampu menjaga kestabilan harga komoditi pangan, serta mengeluarkan kebijakan yang pro terhadap masyarakat, Sasmito mengatakan, target inflasi tahunan yang ditargetkan sebesar empat plus minus satu pun bisa tercapai.

“Ini akan memberikan dampak kepada kita dan para konsumen bahwa daya beli sudah meningkat,” tutur dia.

Menteri ESDM Arifin Tasrif

Soal Tarif Listrik Juli-September, Ini Kata Menteri ESDM dan Dirjen Gatrik

Tarif listrik pada kuartal III-2024, yakni Juli–September 2024, tidak mengalami kenaikan. Hal itu diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

img_title
VIVA.co.id
28 Juni 2024