Investor Asing Kuasai Pasar Saham Indonesia?

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Tito Sulistio.
Sumber :
  • Viva.co.id/Romys Binekasri

VIVA.co.id – Investor asing digadang-gadang menguasai pasar modal Indonesia. Mereka pun menguasai saham perusahaan-perusahaan nasional termasuk Badan Usaha Milik Negara. 

Direktur PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan investor asing memiliki dana lebih besar daripada investor lokal. Bahkan mereka dapat berkontribusi lebih besar di pasar modal nasional.

Menurut catatan BEI jumlah investor lokal mencapai 60 persen dari total investor pasar modal di BEI.

"Justru saya berpendapat saya inginnya asing yang lebih banyak lagi. Karena memang uang mereka lebih banyak," ujarnya di gedung BEI Jakarta, Senin, 2 Mei 2016.

Diungkapkannya, dalam lima tahun terakhir investor lokal  terus bertambah mencapai 60 persen dan investor asing 40 persen dari total investor pasar modal.

"Semua bilang asing itu lebih banyak transaksinya dari lokal, itu tidak bener. Bahkan sebagian asing itu orang lokal juga kok," tuturnya.

Tito menjelaskan, dana yang dimiliki asing yang berpotensi ditarik ke pasar modal Indonesia sangat besar. Dia mencontohkan, seperti manager investasi terbesar di dunia BlackRock memiliki dana kelola hingga Rp67 triliun. Sementara nilai transaksi di pasar modal saat ini baru sekitar Rp6-7 trilliun.

"Cadangan devisa kita Rp1.000 triliun, market cap kita hanya Rp5.000 triliun, yanng diperdagangkannya hanya Rp6-7 triliun perhari. Nah yang namanya BlackRock saja punya uang Rp67 ribu triliiun, Amerika Serikat total punya uang Rp450 ribu triliun. Dana asing begitu banyak, kita akan ajak masuk ke Indonesia," ujarnya.

55,07 % Investor Pasar Modal Didominasi Gen Z dan Milenial, Anak Muda Makin Melek Investasi

Berdasarkan hal itu, Tito mengaku menargetkan jumlah investor asing bisa meningkat hingga 60 persen dari total investor yang ada di pasar modal. Dirinya pun memandang porsi tersebut masih ideal meskipun asing mendominasi.

"Ya saya tidak tahu, tapi menurut saya kalau asing bisa 60 persen juga tidak apa-apa. Berarti kita berhasil ajak mereka masuk," ucapnya.

Sido Muncul Cetak Laba Bersih Rp 778 Miliar di Kuartal III-2024
ilustrasi pajak

Analis Sebut Kenaikan PPN 12 Persen Tidak Berpengaruh Signifikan ke Pasar Modal Domestik

Analis menilai kenaikan tarif PPN menjadi 12 persen tidak memberikan dampak signifikan terhadap kondisi pasar dalam negeri karena dua indikator utama makroekonomi stabil.

img_title
VIVA.co.id
9 Desember 2024