Gaun dari Akar Jamur Ini Baik untuk Kulit dan Lingkungan

Gaun dari akar jamur
Sumber :
  • MycoTex/BNPS

VIVA.co.id – Gaun yang baik untuk kulit Anda dan ramah lingkungan telah diciptakan dengan menggunakan akar jamur. Penciptanya adalah desainer asal Belanda, Aniela Hoitink.

Merdi Sihombing Ciptakan Koleksi Tenun Ramah Lingkungan

Wanita berusia 41 tahun tersebut membuat pakaian revolusioner dengan menggunakan antimikroba, yang ramah bagi pemakainya dibanding dengan kebanyakan tekstil tradisional lainnya.

Kepingan jamur dibiarkan selama sekitar 10 hari untuk tumbuh. Aniela membutuhkan 350 kepingan jamur demi membuat satu gaun. Aniela membuat gaun ini di manekin, tanpa menjahitnya, sehingga tidak ada limbah yang dihasilkan.  

Terpopuler: Kompol Ulil Minta Izin Berhenti jadi Polisi Sebelum Ditembak Mati, Jokowi Cemas di Pilgub Jateng

Aniela menggunakan teknologi dan mikrobiologi untuk menciptakan tekstil, yang disebut MycoTex di laboratorium Universitas Utrecht di Belanda dari jenis jamur grigit (schizophyllum commune).

Aniela hanya menggunakan akar, sehingga jamur tidak meninggalkan spora apapun, sehingga tidak akan tumbuh. Sementara benang vegetatif yang digunakan, yakni miselium sangat cepat tumbuh dan tidak beracun ketika kering, tahan air dan api.

Menkomdigi Meutya Hafid Tunjuk Jenderal Densus 88 Antiteror

Karena itu, bahan harus kering, meski akan membuatnya rapuh dan kaku, sehingga Aniela harus menciptakan solusi agar bahan tetap fleksibel ketika kering. Dia sudah menciptakan kain alami itu selama 1 tahun lebih dan masih bereksperimen menciptakan kain yang lebih kuat.

"Saya cenderung memberi tampilan berbeda dalam fesyen dan tekstil, sehingga memutuskan untuk menggunakan teknologi dan mikrobiologi untuk membuat tekstil baru. Miselium telah digunakan dalam industri kemasan tapi belum pernah di industri fesyen," ujarnya, seperti dilansir dari Daily Mail.

Aniela sudah menjadi perancang busana dan menghabiskan 12 tahun bekerja untuk merek fesyen yang berbeda sebelum memulai perusahaannya sendiri, NEFFA pada tahun 2008.

"Ini juga biodegradable, sehingga ketika Anda tidak ingin memakainya lagi Anda bisa membuangnya ke tanah karena tidak menciptakan limbah apapun.”

Dia mengaku ingin menginspirasi orang untuk berpikir secara berbeda tentang fesyen. Dia berharap, gaun ramah lingkungan ini akan menjadi fesyen kelas atas dalam beberapa tahun mendatang.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya