Kabar Buruk Eksperimen Siswa Indonesia di Antariksa
- Nasa.gov
VIVA.co.id – Eksperimen siswa Indonesia di Stasiun Antariksa Internasional (ISS) dalam waktu dekat akan mendarat di Bumi. Eksperimen berupa pengujian padi dan ragi di ruang nol gravitasi itu diluncurkan ke ISS pada akhir Maret lalu. Dijadwalkan eksperimen itu akan mendarat di Bumi pada 11 Mei nanti.
Selama eksperimen berada di ISS, Tim Padi dan Tim Ragi sejak awal diskemakan bisa memantau perkembangan riset melalui foto kamera pada microlab mereka. Namun, kedua tim itu mendapatkan kabar yang menyedihkan, terdapat gangguan komunikasi pada sistem yang menghubungkan antara stasiun di Bumi dan di ISS. Server yang menghubungkan semua eksperimen di ISS rusak.
"Jadi sampai hari ini kami belum mendapatkan update (eksperimen)" jelas pendamping Tim Ragi, Mirtanina Sisyeline Bawekes kepada VIVA.co.id, kemarin.
Eli, sapaan akrab Sisyelline, mengatakan jika sesuai rencana, selama , kamera pada microlab akan memfoto eksperimen sebelum nantinya disimpan dalam komputer astronaut di ISS. Foto eksprimen juga disimpan dalam kartu SD (secure digital) dalam microlab tersebut. Selanjutnya data eksperimen dari komputer astronot akan dikirim ke Bumi. Namun sayang, pengiriman data itu terganggu lantaran server penghubung rusak sejak Desember tahun lalu.
"Jadi kami tak dapat mendownload data di komputer astronaut tersebut. Seharusnya saat penelitian berlangsung sekarang, fotonya bisa kami dapat, karena kerusakan kami enggak dapat (foto)," kata dia.
Tapi untungnya, tim siswa Indonesia masih punya cadangan penyimpanan yaitu yang ada di kartu SD. Begitu eksperimen mendarat di Bumi, maka akan bisa diunduh datanya.
"Hasil -hasil foto disimpan dalam micro SD card, maka ketika eksperimen dibalikkan ke Bumi, kami bisa mendapatkan data-data tersebut," ujar pembimbing Tim Padi, Bennett Jonathan Krisno kepada VIVA.co.id.
Bennett mengatakan, rekaman foto eksperimen riset bisa dipantau dari awal sampai akhir. Sebab kamera pada microlab sudah diprogram mengambil data setiap 12 jam. Jadi saat eksperimen kembali ke Bumi, kata dia, tim tetap akan bisa mengunduh data detail eksperimen.
"Ketika eksperimen balik ke Bumi, gambar-gambar tersebut akan ada tanggal dan urutan yang benar. Kami tetap bisa melihat hasil perkembangan per tanggal dalam satu bulan eksperimen di luar angkasa," kata dia.
Sambil menunggu eksperimen mendarat ke Bumi pada 11 Mei nanti. Tim Padi dan Tim Ragi sedang mempersiapakan riset eksperimen perbandingan. Tim Ragi mengaku sedang membuat alat eksperimen perbandingan dan mencari laboratorium untuk menguji hasil eksperimen sedangkan Tim Padi mengaku alat untuk riset eksperimen sudah hampir selesai, yakni sudah 90 persen.
"Kami sedang mencari laboratorium di universitas yang punya lab terpercaya. Kami akan analisa hasil fermentasi, apa saja yang sudah terbentuk dan berapa konsentrasi alkohol yang terbentuk dari hasil metabolisme yang lain," ujar Eli.
Diberitakan sebelumnya, pada akhir Maret lalu, eksperimen siswa Indonesia diluncurkan ke ISS.
Dua eksperimen itu dibuat dalam bentuk microlab yang difungsikan untuk bisa meneliti pertumbuhan ragi dan padi dalam kondisi gravitasi nol. Eksperimen pertama disiapkan oleh tim siswa dari SMA Unggul Del di Laguboti, Sumatera Utara.
Mereka bertugas mempelajari pertumbuhan ragi (yeast) di luar angkasa. Ini merupakan eksperimen pendahuluan sebelum meluncurkan eksperimen berikutnya untuk mempelajari cara menumbuhkan tempe di antariksa.
Eksperimen kedua disiapkan oleh tim siswa gabungan dari beberapa SMA di Jakarta, Bandung, dan Jayapura untuk mempelajari pertumbuhan padi di luar angkasa.