BI Ingatkan Tiga Risiko Global yang Harus Diwaspadai
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id – Bank Indonesia mengungkapkan, terdapat tiga sumber risiko global yang perlu diwaspadai. Sebab, ketiga risiko tersebut bisa menjadi pemicu pergerakan modal portfolio global.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, risiko pertama adalah perbedaan atau divergensi kebijakan moneter antar negara yang pengaruhnya cukup besar di negara berkembang.
"Pertama, perbedaan atau divergensi kebijakan moneter di Amerika Serikat dibandingkan dengan Eropa, Jepang, dan sebagian besar emerging market," ujarnya, dalam Kongres Dunia Asosiasi Pasar Keuangan (ACI World Congress) 2016, di Jakarta, Jumat, 29 April 2016.
Kedua, Agus menuturkan, harga komoditas yang saat ini tengah mengalami penurunan sejak tahun lalu dan diperkirakan masih akan terjadi sampai dengan tahun ini.
Ketiga, melambatnya pertumbuhan ekonomi yang sifatnya struktural pada hampir sebagian besar ekonomi emerging market, disertai berbagai kerentanan terutama semakin tingginya utang swasta di beberapa emerging market.
Agus memaparkan, dengan tingginya ketiga risiko tadi membuat International Monetary Fund (IMF) merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi dunia untuk 2016 dan 2017, di mana masing-masing diprediksi turun dari 3,4 persen dan 3,6 persen menjadi melambat 3,2 persen dan 3,5 persen.
"Revisi ke bawah prospek pertumbuhan ekonomi tersebut, terutama bersumber dari terus melemahnya ekonomi emerging market yang berkontribusi terhadap tujuh persen dalam pertumbuhan ekonomi dunia," tuturnya.