Karyawan Muda Andalan Tewas di Markas Apple

Ilustrasi Apple iPad
Sumber :
  • REUTERS/Aly Song/Files

VIVA.co.id – Apple kembali dirundung kabar tak sedap. Seorang karyawan muda Apple berbakat ditemukan meninggal di ruang pertemuan kantor pusat perusahaan di Cupertino, California, Amerika Serikat.

Gelar Negosiasi dengan Petinggi Apple, Menperin Agus: Doain Aja Good News

Sheriff negara bagian Santra Clara, Andrea Urena mengatakan bahwa kematian karyawan pria tersebut sebagai insiden tertutup, dan tidak ada dugaan kesengajaan.

"Mereka bertekad bahwa tidak ada pihak lain yang terlibat dan mereka percaya ini insiden tertutup, dan tidak ada orang lain di kampus atau di tempat umum yang dicurigai," kata Urena dikutip dari News.com.au, Kamis 28 April 2016.

Daftar 35 Perusahaan dengan Pendapatan Tahunan Terbesar di 2024, Ada yang Tembus Rp10.000 Triliun!

Namun demikian, petugas di Santa Clara Country akan mencari tahu bagaimana karyawan muda Apple tersebut meninggal. Terkait hal ini, Urena tidak ingin berkomentar banyak atas kematian karyawan bertalenta Apple tersebut.

"Saya tidak bisa mengonfirmasi informasi apapun, baik itu cara ataupun penyebab kematian, atau senjata apapun itu," ujarnya.

Menteri Rosan Bakal Bertemu Apple pada 7 Januari 2025, Umumkan Investasi?

Melalui pernyataannya, Apple mengatakan akan bekerja sama untuk mendukung petugas yang bekerja untuk mengungkap penyebab kematian karyawan berbakatnya tersebut. Apple masih merahasiakan identitas karyawan mudanya tersebut.

"Kami bersedih telah kehilangan rekan kerja yang muda dan berbakat, hati dan pikiran terdalam kami akan menyertai keluarga dan temannya, termasuk orang-orang yang bekerja bersamanya di sini di Apple," kata Apple dalam penyataannya.

Insiden karyawan meninggal di fasilitas Apple itu bukan pertama kalinya. Beberapa tahun lalu, karyawan pabrik pembuatan Apple di China ditemukan meninggal karena dugaan bekerja terlalu lama.

Ilustrasi Singapura.

Bursa Asia Lesu Menyusul Kerugian di Wall Street Tertekan Anjloknya Saham Teknologi

Bursa Asia-Pasifik loyo pada sejumlah indeks saat pembukaan pasar, Rabu, 8 Januari 2025. Koreksi menyusul kemerosotan Wall Street akibat terseret koreksi saham teknologi

img_title
VIVA.co.id
8 Januari 2025