Bakrie Telecom Perkuat Strategi Rambah Bisnis Triple Play
- Dok. Esia
VIVA.co.id – PT Bakrie Telecom Tbk, mendapat persetujuan pemegang saham untuk menerbitkan saham baru dan memperkuat manajemen.
Kedua hal tersebut, diyakini dapat memperbaiki struktur permodalan, serta kinerja perseroan, dengan merambah lini bisnis baru triple play, selain mengembangkan bisnis digital dengan esiatalk, serta layanan MVNO 4G LTE.
Wakil Direktur Utama dan CEO Bakrie Telecom, Taufan E. Rotorasiko mengatakan, sebagai tindak lanjut dari diperolehnya lisensi seluler jasa telepon dasar, maka perseroan secara bertahap mengurangi layanan bisnis fixed wireless access (FWA) CDMA dan akan mengembangkan bisnis telekomunikasi seluler berbasis 4G LTE pada saat yang tepat.
"Kami melihat ada kebutuhan besar dalam mensinergikan telekomunikasi, internet, dan media. Karenanya, dengan lisensi MVNO, jaringan FO yang lebih dari 100 ribu homepass yang dimiliki Bakrie Telecom, kemampuan dan pengalaman bertransformasi, serta adanya bisnis aplikasi dengan EsiaTalk yang semakin berkembang, beserta potensi LTE ke depan, kami merencanakan untuk turut memberikan sumbangsih kepada kemajuan bangsa dengan melalui solusi triple play," katanya, seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis 28 April 2016.
Dia menjelaskan, layanan triple play menjadi salah satu dari langkah ekspansi Bakrie Telecom ke depan dan akan menjadi pilar pengembangan bisnis digital perseroan.
Menurutnya, untuk memulai layanan triple play, Bakrie Telecom akan memberdayakan lebih 100 ribu homepass yang telah dimiliki sebagai basis pemberian layanan.
"Kami dalam beberapa bulan ini sudah soft launching dan sudah mendapatkan lebih dari 3.000 pelanggan," ujarnya.
Selain itu, ungkapnya, pengembangan aplikasi seperti Esia Talk yang akan segera diikuti pengembangan lain, juga akan menjadi driver ekspansi Bakrie Telecom ke depan.
Dia menambahkan, Esia Talk saat ini telah memiliki lebih dari 300 ribu pengguna. Adapun, Esia Talk merupakan aplikasi untuk melakukan dan menerima panggilan suara dan pesan ke dan dari mana pun. (asp)
Indonesia Diminta Belajar dari Inggris dan Turki
Indonesia bisa belajar dari Austria, Prancis, Hungaria, Italia, Portugal, Spanyol, Turki, dan Inggris yang telah menerapkan Digital Services Task (DST) untuk layanan OTT.
