Industri Kreatif Digital Kawal Direktur Telkom Raih Doktor
- Dok. Pribadi
VIVA.co.id – Industri kreatif digital selalu menjadi hal yang menarik untuk diteliti karena daya tarik industri dan potensi bisnis ke depan yang cukup tinggi. Tidak heran jika Direktur Enterprise dan Business Service Telkom, Muhammad Awaludin, mengambil tema ini dalam disertasinya untuk meraih gelar doktor.
Di depan tim penguji yang dipimpin Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran, Bandung, Nury Effendi, S.E., M.A., Ph.D, pria yang kerap dipanggil Awal itu mengungkapkan bahwa model digital sustainability bisa mengantarkan industri kreatif digital (IKD) Indonesia ke pentas global.
"Masih banyak potensi yang bisa dimanfaatkan oleh IKD kita karena pasar Indonesia sangat besar. Namun harus dicari cara untuk membangun kompetensi dan ekosistem yang mendukung," tulis Awal, dalam keterangan resminya terkait disertasi yang bertajuk 'Kinerja Bisnis yang Berkelanjutan melalui Pengembangan Strategi Bersaing dan Reputasi Perusahaan Berbasis Penciptaan Nilai dan Kekuatan Persaingan Industri (Suatu Model Keberlanjutan Digital pada Industri Kreatif Digital di Indonesia)', Kamis, 28 April 2016.
Dijelaskan Awal, saat ini kekuatan persaingan industri kreatif digital belum optimal. Belum lagi, nilai yang diberikan kepada pelanggan lebih kecil bila dibanding dengan nilai yang diberikan oleh perusahaan pesaing (inferior customer value), sehingga melemahkan posisi bersaing perusahaan.
Dalam penelitiannya ditemukan reputasi perusahaan dan strategi bersaing lebih dominan dipengaruhi oleh penciptaan nilai dibandingkan oleh kekuatan persaingan industri kreatif digital. Kekuatan persaingan Industri Kreatif Digital dan penciptaan Nilai tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja bisnis yang berkelanjutan, namun berpengaruh secara tidak langsung melalui reputasi perusahaan dan strategi bersaing.
"Penelitian ini menghasilkan tiga model dasar: Digital Creative Company Imperative Model, Digital Creative Business Growth Model, dan Digital Creative Business Achievement Model. Integrasi ketiga model tersebut (Unified Sustainability Performance Model) atau disebut Digital Sustainability Model, yaitu satu kesatuan rumusan yang diperlukan untuk menjamin perusahaan industri kreatif digital memiliki kinerja bisnis yang berkelanjutan," jelasnya.
Kegunaan dari penelitian ini, kata dia, menghasilkan suatu model yang bisa menjadi rujukan bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkan konsep kinerja bisnis yang berkelanjutan pada industri kreatif digital. Hasil penelian ini juga dapat menjadi referensi bagi lingkungan akedemis dalam kaitan studi industri kreatif digital di Indonesia.
Dari sisi praktis, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pengusaha yang bergerak di bidang usaha industri kreatif digital di Indonesia, serta berguna bagi semua pihak yang bergerak dalam bisnis praktis yang terkait dalam kekuatan persaingan industri, penciptaan nilai dan pengembangan reputasi perusahaan, serta strategi bersaing dalam meningkatkan kinerja bisnis yang berkelanjutan. Saat ini, dikatakannya, pihak pelaku industri kreatif digital di Indonesia belum sepenuhnya mampu mengimplementasikan secara optimal.
“Melalui penelitian ini, pelaku usaha industri kreatif digital dapat memahami tahapan pertumbuhan dan menjadikannya sebagai pijakan dalam memonitor pertumbuhan perusahaan industri kreatif digital.” Ungkap salah satu tokoh UKM Goes Digital di Indonesia itu.
Diharapkannya, dengan mengaplikasikan temuan model Digital Sustainability dalam penelitian ini diharapkan akan muncul perusahaan-perusahaan digital kreatif Indonesia yang memiliki kinerja bisnis yang berkelanjutan yang mampu bersaing dalam skala global
Penelitian ini menggunakan desain penelitian Mixed Methods Research dengan instrumen analisis Eksplanatori, Eksploratori, dan Konfirmatori. Penelitian ini juga membandingkan model Global Competitiveness Index dari World Economic Forum tahun 2015 dan tiga model dari Enterprise Growth Theory (Gupta, 2013).
Di Telkom, Awaluddin adalah tokoh dibalik program flagship seperti Smartcity Nusantara, IndiPreneur, IndiGov, IndiHealth, IndiSchool, IndiCampus, 3 juta UKM Goes Digital, Kampung UKM Digital dan Kampung Nelayan Digital. Program-program ini memberi banyak kesempatan pelaku Industri Kreatif Digital lokal mengisinya dengan berbagai aplikasi dan konten untuk meningkatkan produktifitas dan daya saing masyarakat Indonesia.