2018, Bos SpaceX Luncurkan Misi ke Mars
- REUTERS/Mario Anzuoni/Files
VIVA.co.id –  Chief Executice Officer (CEO) SpaceX, Elon Musk, menginginkan dapat mengirimkan misi tak berawak ke pada 2018. Jelas, ambisi bos SpaceX tersebut bakal mendahului misi Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang baru mengirimkan manusia ke Mars pada 2030-an.
Sebagaimana diberitakan ABC News, Kamis, 28 April 2016, SpaceX yang merupakan perusahaan antariksa swasta ini mengumumkan rencana misi tak berawak dengan mengirim satu wahana Dragon ke Mars. Dalam misi tersebut, SpaceX akan menemukan informasi berharga tentang Mars sebelum mengirim muatan yang lebih besar lagi, ketika menjelajah Mars kembali.
"Dragon 2 didesain untuk memungkinkan mendarat di mana saja di Tata Surya. Misi Red Dragon Mars merupakan pengujian yang pertama," tulis Musk di akun Twitter-nya @elonmusk.
Musk melanjutkan, wahana rancangan perusahaannya tersebut tidak untuk direkomendasikan dalam perjalanan astronaut ke wilayah orbit Bumi. Sebab, misi itu dikatakan tidak menyenangkan.
ke Mars  30 Menit
Diketahui, pada tahun lalu, SpaceX memamerkan animasi roket Falcon Heavy yang berkekuatan besar untuk mendorong misi ke antariksa saat lepas landas. Hal itu, memungkinkan dapat menyematkan muatan seberat pesawat jet komersila dengan ratusan penumpang, bagasi, dan bahan bakar di dalamnya.
Namun disayangkan, bagi para penggemar antariksa harus bersabar terlebih dahulu mengenai rincian ambisi SpaceX dalam mengirimkan misi berawak ke Mars itu. Di samping itu, SpaceX juga tengah menyiapkan peluncuran roket lain untuk dapat mendarat di Bulan.
Disebutkan, SpaceX dijadwalkan akan meluncurkan roket pada 3 Mei 2016. Di sisi lain juga, SpaceX disibukkan dengan mencoba untuk melakukan peluncuran roket Falcon 9 di lautan dalam mengirim muatan ke orbit.
Planning to send Dragon to Mars as soon as 2018. Red Dragons will inform overall Mars architecture, details to come pic.twitter.com/u4nbVUNCpA
— SpaceX (@SpaceX) April 27, 2016