Bos BEI Beberkan Alasan Miliarder Ogah Bawa Uang Masuk RI

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Tito Sulistio.
Sumber :
  • Viva.co.id/Romys Binekasri

VIVA.co.id – Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, Tito Sulistio mengungkapkan alasan para miliarder Indonesia lebih memilih untuk menempatkan dananya di luar negeri, atau bahkan di negara suaka pajak (tax haven).

Respons Kadin soal Usulan Tax Amnesty Jilid III pada 2025

Menurut Tito, konstruksi kepastian hukum yang diberikan oleh pemerintah terhadap para pemilik dana tersebut, menjadi salah satu pertimbangan utama. Para miliarder Indonesia lebih memilih memarkir dananya di luar negeri.

"Saya itu bekas pengusaha. Tetapi, terkadang mereka itu bukan tidak mau bawa (dana ke Indonesia). Tetapi, soal keamanan dari dana mereka," ujar Tito dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XI DPR di gedung parlemen Jakarta, Rabu 27 April 2016.

Respons Pengusaha soal Rencana Tax Amnesty Jilid III

Jika pemerintah mampu memberikan kepastian hukum yang jelas, menurut Tito, para pemilik dana tersebut diyakini tidak akan sungkan untuk kembali ke Indonesia. Terkait hal itu, pemerintah pun diminta untuk melihat bagaimana efektivitas kepastian hukum yang diberikan.

"Ini harus menjadi introspeksi kita. Dana tersebut, bukan juga karena ada kewajiban bayar pajak di Indonesia. Saya yakin, jika ada keamanan dan kepastian, dana itu bisa balik," katanya.

Peran Politisi Golkar Misbakhun Dorong Reformasi Sektor Keuangan Berbuah Penghargaan

Tito memperkirakan, ada sekitar Rp3.000 triliun dana orang Indonesia yang masih malang melintang di seluruh dunia.

"Jadi, memang banyak sekali. Mereka taruh dana di luar itu, ketika dolar masih Rp2.000. Saya percaya, mereka akan masuk ke Indonesia," ucap dia. (asp)

Ketua Komisi II DPR RI M. Rifqinizamy Karsayuda

Komisi II DPR Dorong Land Amnesty, Apa Itu?

Bila selama ini kita mengenal munculnya program pemerintah yakni tax amnesty, atau pengampunan pajak, kini Komisi II DPR RI, juga mendorong adanya land amnesty. Apa itu? 

img_title
VIVA.co.id
30 Desember 2024