BI: Ekonomi RI pada 2015 Tercatat Positif

Gedung Bank Indonesia (BI).
Sumber :
  • VivaNews/ Nur Farida

VIVA.co.id – Bank Indonesia menyatakan perekonomian Indonesia sepanjang tahun buku 2015, mencatatkan perkembangan yang positif. 

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

Kinerja makro ekonomi semakin baik, sedangkan momentum pertumbuhan ekonomi mulai bergulir.

Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung mengatakan, hal tersebut tercermin dari tercapainya target inflasi yang sebesar plus minus empat persen, menurunnya defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat, terkendalinya tekanan rupiah sejak triwulan IV-2015, serta terpeliharanya stabilitas sistem keuangan.

Cadangan Devisa RI Februari 2022 Naik Tipis, Ini Pendorongnya

"Mulai berlangsungnya momentum pertumbuhan ekonomi ditandai oleh mulai meningkatnya pertumbuhan ekonomi sejak semester II-2015," kata dia, di kantornya, Selasa, 26 April 2016.

Namun, Juda mengaku capaian tersebut tidak mudah, lantaran berbagai tantangan eksternal maupun domestik menerpa perekonomian Indonesia. 

BI Terbitkan Aturan Ketentuan Intensif untuk Perbankan

Perekonomian dunia lebih rendah dari perkiraan semula. Pada saat yang sama, ketidakpastian di pasar keuangan global semakin meningkat yang bersumber dari meningkatnya peluang kenaikan suku bunga AS, kekhawatiran negosiasi fiskal Yunani, dan diperburuk dengan adanya devaluasi Yuan yang tidak diantisipasi sebelumnya.

"Tekanan terhadap perekonomian domestik diperberat oleh permasalahan struktural domestik yang ada," tuturnya.

Menurutnya, berbagai tantangan tersebut memicu meningkatnya beberapa risiko, seperti tingginya tekanan terhadap nilai mata uang rupiah, menurunnya keyakinan pelaku ekonomi, dan meningkatnya resiko di sektor korporasi.

"Kondisi ini, apabila tidak dikelola dengan baik dapat berakibat pada meningkatnya ketidakstabilan makro ekonomi dan terus melemahnya pertumbuhan ekonomi," ucapnya. (asp)

Ilustrasi dolar AS

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Angka utang luar negeri tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$415,3 miliar.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022