Satelit Lapan Pantau Pembangunan Perbatasan RI-Malaysia

Roket PSLV-C30 yang membawa satelit Lapan A2
Sumber :
  • IndiaNewsToday

VIVA.co.id – Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan, misi yang dilakukan satelit Lapan A2 telah usai. Maka, selanjutnya hasil citra satelit tersebut selanjutnya bisa digunakan untuk kebutuhan kementerian terkait.
 
Seperti diketahui, penginderaan jauh pada satelit Lapan A2, difokuskan pada pengujian hasil perekayasaan, uji komunikasi radio amatir dan misi operasional pemantauan kapal laut menggunakan sistem Identifikasi Otomatis (AIS).
 
Selama empat bulan di luar angkasa, satelit yang diluncurkan pada September 2015, kata Thomas, telah memantau sebanyak 2,4 juta kapal per hari. Di Indonesia, jumlah kapal per harinya sekitar ribuan dan puluhan ribu kapal.
 
“Kemudian dari pesan yang dideteksi, kemudian diinterpretasikan menjadi informasi yang bisa digunakan oleh KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan), Bakamla (Badan Keamanan Laut) dan instansi lain,” kata Thomas, kemarin.

Lapan Laporkan Peluncuran Satelit Baru kepada Wapres

Hasil lain yang dibawa oleh satelit Lapan A2, ujar Thomas, yaitu hasil citra satelit menunjukkan potret perkembangan pembangunan jalan di wilayah perbatasan. Termasuk ada beberapa pembangunan di daerah perbatasan Indonesia dan Malaysia di Kalimantan.
 
Kemampuan pencitraan tersebut, kata Thomas, berkat kamera yang disematkan pada satelit Lapan A2. Kamera satelit itu punya resolusi empat sampai dengan enam meter.
 
Nah saat ini yang sudah langsung diminta pemanfaatannya. Itu untuk pemantauan daerah perbatasan di daerah Kalimantan,” jelas Thomas.
 
Jebolan Departemen Astronomi Universitas Kyoto, Jepang itu menambahkan, terkait pantauan wilayah maritim, selanjutnya pada satelit Lapan A3 akan kembali dipakai untuk pemantauan kapal laut dengan sistem AIS. “Nanti ditambah lagi dan diharapkan, generasi berikutnya, kita bisa mendapatkan data pemantauan ini lebih rapat lagi, dari segi waktu,” katanya.