Jumlah Pelanggan Stagnan, Ini Siasat Smartfren

Smartfren meluncurkan smartphone baru
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) tak ingin mengandalkan perangkat andalannya, Andromax untuk menggaet pertumbuhan pelanggan. Untuk tahun ini, Smartfren mengincar pelanggan yang berasal dari Open Market Handset (OMH).

OJK Sedang Kaji Dokumen Merger XL dan Smartfren

OMH yang dimaksud ini, yaitu pelanggan Smartfren yang menggunakan handset di luar Andromax, seperti Lenovo, Hisense, dan Samsung. Tapi, merek ponsel tersebut harus mendukung jaringan pada frekuensi 850 MHz dan 2300 MHz.

Terlebih lagi, sejak 2012, pelanggan Smartfren selalu stagnan dengan mentok pada kisaran 12 juta pelanggan. Meski tahun lalu Smartfren menghadirkan layanan 4G LTE serentak di 22 kota, hingga saat ini jumlah pelanggannya masih berada pada angka 12 juta.

Merger Jadi XLSmart, Saham FREN Bakal Dikonversi ke EXCL

Vice President Brand dan Marketing Communication Smartfren, Derrick Surya, mengatakan, pada tahun ini jumlah pelanggannya masih 12 juta pelanggan. Untuk itu, mereka menyasar pelanggan baru pada kategori 4G dengan meningkatkan pertumbuhan di segmen OMH.

"Diharapkan kami dapat menyasar sekitar 40 persen pelanggan 4G di segmen OMH sampai akhir tahun ini," ujar Derrick di Jakarta, Senin, 25 April 2016.

Karyawan Smartfren dan XL Axiata yang Gabung ke XLSmart dapat Bonus 2x Lipat

Diketahui, saat ini pelanggan 4G Smartfren ada 1,4 juta pengguna dari total 12 juta pelanggannya. Berdasarkan laporan terakhir, ada sekitar enam ribu pelanggan 4G baru yang berhasil berada di jaringan keempat Smartfren.

"Ada sekitar enam ribu pelanggan 4G baru yang berhasil kami akuisisi per hari ini, ya," ujarnya.

Seiring dengan pertumbuhan pelanggan, Smartfren juga tak lupa memperluas jangkauan jaringan 4G LTE. Awal 2016, perusahaan di bawah naungan Sinar Mas Grup ini telah hadir di 85 kota/kabupaten. Hingga akhir tahun, Smartfren menargetkan dapat menyelimuti dua kali lipat dari 85 kota/kabupaten tersebut.

Ilustrasi operator telekomunikasi.

Perkawinan Terbesar Menjelang Akhir 2024

Perkawinan XL Axiata dan Smartfren menghasilkan transaksi Rp104 triliun. Angka ini lebih besar dari merger Indosat Ooredoo dengan Hutchison Tri yang hanya Rp90 triliun.

img_title
VIVA.co.id
16 Desember 2024