Total Masih Timbang-timbang Ikut Kelola Blok Mahakam
- Antara/ Yudhi Mahatma
VIVA.co.id – Pemerintah telah memutuskan menyerahkan 70 persen saham Blok Mahakam kepada PT Pertamina dan badan usaha milik daerah (BUMD) Kalimantan Timur, sisa 30 persen saham ditawarkan kepada Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation. Namun, Total masih belum sepakat.
Vice President Human Resources Total E&P Indonesie, Arividya Novianto, mengatakan pihaknya masih membutuhkan studi lebih lanjut untuk tetap terlibat mengelola Blok Mahakam setelah kontraknya habis 2017.
"Secara umum, siapapun akan melihat ke depan itu kita perlu perekonomian yang baik. Dengan kondisi yang sekarang kami butuh studi lebih lanjut apakah kita bisa ikut 15 persen atau tidak. Karena lapangannya masih di-review juga," katanya di Jakarta, Senin 25 April 2016.
Total belum menerima production sharing agreement atau perjanjian kontrak bagi hasil Blok Mahakam (PSA) yang baru. Menurutnya, PSA baru ini tidak lebih bagus dari PSA yang sekarang.
"Boleh dikatakan sama. Tidak terlalu berbeda. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, total akan terima. Selama ini kita studi draft, dan menunggu yang asli, walaupun secara verbal tetap sama dengan original," ucapnya.
Novianto juga mengungkapkan kegiatan operasional blok Mahakam mengalami penurunan karena anjloknya harga minyak. Tahun ini pihaknya mengebor 36 sumur, tahun lalu sekitar 107 sumur.
"Kita sesuaikan dengan keekonomian dari sumber-sumber tersebut. Secara umum kalau bicara kinerja produksi berkurang karena sumur yang harus dibor berkurang, banyak yang kurang jadi ekonomis, tapi kalau efisiensi dan keseluruhan justru membaik," katanya.
Diutarakannya, saat ini Blok Mahakam memproduksi 1,75 miliar kaki kubik (BCF) per hari pada Januari-Maret. Capaian tersebut melampaui target perusahaan 1,5 BCF per hari.
Laporan: Yasin Fadilah