Oso: Indonesia Pengkonsumsi Daging Terendah di ASEAN
VIVA.co.id – Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia melakukan pengukuhan terhadap 348 orang Dewan Pengurus Kadin Indonesia periode 2015-2016. Acara tersebut berlangsung di Ball Room Balai Kartini Jakarta Selatan, pada Jumat 22 April 2016.
Ikut hadir pada acara tersebut, Menko Maritim Rizal Ramli, Menkum HAM Yasonna H. Laoly, dan Panglima TNI Jend. TNI Gatot Nurmantyo. Serta Ketua Dewan Penasehat Tanri Abeng dan sejumlah anggota DPR RI serta sejumlah duta besar negara negara sahabat.
Dalam sambutannya Oesman Sapta, antara lain mengatakan, pembangunan insfrastruktur, baik di darat maupun di laut telah menghidupkan banyak pengusaha. Baik pengusaha besar maupun pengusaha kecil. Termasuk penjaja minuman dan pedagang gorengan. Semua semakin sejahtera, karena mendapatkan manfaat dari pembangunan infrastruktur, baik didarat maupun di laut.
Pada kesempatan tersebut Oesman Sapta juga menyinggung tingginya harga daging. Menurut Oso, mahalnya harga daging disebabkan karena ulah kartel. Akibatnya rata-rata konsumsi daging di Indonesia jauh tertinggal dibanding negara lain. Rata-rata konsumsi daging masyarakat Indonesia kurang dari 2 kg per tahun. Sementara negara-negara ASEAN rata-rata konsumsi dagingnya mencapai 20 kg pertahun. Sedangkan di Amerika mencapai 80 kg pertahun.
Saat ini kata Oso harga daging mencapai Rp120 ribu perkilo. Harusnya harga daging di Indonesia mencapai Rp50 ribu perkilo. Harga itu sesuai harga dasar, plus biaya transport dan keuntungan importir.
"Itulah kejamnya kartel, mereka tega menghancurkan bangs dan negara. Karena itu Kadin harus menginisiasi lahirnya UU kartel,” kata Oso menambahkan. (webtorial)