Ribuan Warga Jerman Tolak Kemitraan Dagang TTIP
- U-Report
VIVA.co.id – Ribuan warga negara Jerman berunjuk rasa di Kota Hannover menolak usul kesepakatan dalam kemitraan Transatlantic Trade and Investment Partnership (TTIP).
Dilansir BBC, Minggu, 24 April 2016, mereka menilai, kemitraan TTIP akan menurunkan upah buruh, serta melemahkan hak dan perlindungan buruh.
Namun, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, pihak yang berusaha keras agar kemitraan itu disepekati, mengklaim bahwa TTIP justru akan menciptakan jutaan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan perdagangan antar negara dengan menurunkan tarif masuk.
Obama dijadwalkan hari ini akan mengunjungi kota utara Jerman untuk membuka perdagangan yang memiliki kontribusi cukup besar.
Pemerintah Jerman menerjunkan 30 ribu aparat polisi untuk mengawal aksi damai yang dilakukan warga di Hannover.
Para demonstran banyak membawa poster bertuliskan 'Hentikan TTIP'. Mereka juga menyuarakan kemarahan mereka atas kerahasiaan seputar negosiasi TTIP yang sedang berlangsung.
"Kemitraan TTIP antara Amerika dan Eropa sangat berbahaya bagi demokrasi, alam, dan hak-hak pekerja," kata Florian Rohrich, salah satu demonstran.
"Hak-hak pekerja di Amerika jauh lebih rendah dibandingkan pekerja di Jerman. Mereka (AS) tidak bisa mengubah seluruh sistem kami," tambahnya.
Adapun, negosiasi kesepakatan dagang TTIP telah berlangsung tiga tahun terakhir. TTIP bertujuan untuk memangkas tarif dan hambatan regulasi pada perdagangan antara negara-negara di benua AS dan Uni Eropa. Pajak untuk barang impor perdagangan AS dan Uni Eropa akan dihilangkan.
Dengan demikian, lebih memudahkan perusahaan di kedua benua itu untuk mengakses pasar masing-masing.
Namun, TTIP kemudian menjadi kontroversial, karena dinilai akan menyebabkan standar menjadi lebih rendah, perlindungan lingkungan menjadi berkurang, dan keselamatan pekerja akan turun.Â