Banyak Peneliti Stres dan Frustasi Laporkan Keuangan Riset
- VIVA.co.id/Fajar GM
VIVA.co.id – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, tidak optimalnya hasil riset dalam dunia akademik di Indonesia disebabkan antara lain oleh rumitnya proses pertanggungjawaban yang dilakukan dosen peneliti di perguruan tinggi.
Peraturan Menteri Keuangan yang mewajibkan uang negara untuk membiayai penelitian dipertanggungjawabkan dengan sangat terperinci, tak jarang membuat dosen yang meneliti terbebani fokusnya untuk membuat hal tersebut.
"Pertanggungjawaban keuangan memang tidak bisa dihindari karena itu kewajiban yang diatur Peraturan Menteri. Setiap bukti pengeluaran konsumsi harus disertakan, biaya perjalanan dinas dibuat secara terperinci. Ini yang sebabkan para peneliti stres. Dosen-dosen frustasi mempertanggungjawabkan keuangan riset," ujar Nasir di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Manado, Sulawesi Utara, Jumat, 22 April 2016.
Nasir mengatakan, bentuk kewajiban pertanggungjawaban yang lebih tepat untuk diterapkan adalah laporan berdasarkan keluaran riset. Suatu penelitian dinilai bukan berdasarkan penggunaan anggaran, namun manfaat yang diberikan penelitian.
Ketika sebuah penelitian menghasilkan manuskrip ilmiah misalnya. Penggunaan keuangan yang dipertanggungjawabkan adalah terkait biaya produksi manuskrip atau keluaran penelitian lain, bukan sepenuhnya laporan terperinci dari pengeluaran dalam setiap aktivitas riset.
"Saya sudah temui dan berdiskusi secara informal dengan Menteri Keuangan supaya pertanggungjawaban riset adalah based on output, bukan based on activity. Jangan sampai peneliti lebih dipusingkan dengan pertanggungjawaban laporan. Mudah-mudahan bulan Mei sudah keluar Peraturan Menteri yang mengaturnya," ujar Nasir.
Nasir memulai rangkaian perjalanan dinasnya menemui para penyelenggara pendidikan tinggi di Provinsi Sulawesi Utara. Di Unsrat, Nasir juga dijadwalkan untuk meresmikan poliklinik. Ia juga akan melakukan pertemuan dengan civitas academica Universitas Negeri Manado (Unima). Kemudian pada Sabtu esok, Nasir akan terbang ke Tahuna untuk meninjau Politeknik Nusa Utara.
Nasir didampingi antara lain Sekretaris Jenderal Kemenristek Dikti Ainun Na'im, Inspektur Jenderal Yusrial Bahtiar, dan Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Patdono Suwignjo.