Mengenal Spesies Baru Tikus yang Hanya Ada di Indonesia
- www.techtimes.com
VIVA.co.id – Kelompok tim ilmuwan internasional telah menemukan spesies hewan pengerat liar baru dari wilayah Indonesia. Spesies tikus liar yang dinamai Gracilimus radix itu ditemukan di pegunungan terpencil di Sulawesi, Gunung Gandang Dewata.
Dikutip dari Tech Times, Kamis 21 April 2016, menurut peneliti temuan tikus di Indonesia itu diyakini akan makin membuka tabir banyaknya spesies tikus lain yang belum pernah dikenali, hidup di Indonesia.
Ahli biologi Museum Victoria, Melbourne, Australia, Kevin Rowe, mengatakan selama meneliti mamalia sejak 2011 dan 2012 di Gunung Gandang Dewata, setidaknya tim telah menemukan beberapa spesies baru.
"Kami telah menemukan genus dan spesies baru dalam survei tersebut. Ini menandai genus baru ketiga dan spesies baru keempat yang ditemukan di sana dalam kurun empat tahun terakhir," kata Rowe.
Terkait dengan Gracilimus radix, tim ilmuwan memasukkan tikus itu sebagai spesies baru karena anatominya. Diketahui, Gracilimus radix, berbentuk ramping dan punya anatomi yang sangat berbeda dibanding hewan pengerat liar lainnya. Hal ini lah yang mendasari peneliti untuk memisahkan Gracilimus radix dari tingkatan taksonomi spesies baru.
Rowe mengatakan dengan penelitian lebih lanjut, ia yakin di kawasan liar di Sulawesi masih ada banyak jumlah spesies tikus liar lainnya.
Dia menjelaskan dengan mengidentifikasi hewan tersebut tak hanya membantu memberi wawasan baru asal usul dan evolusi hewan pengerat asli di Australia. Tapi bagi peneliti, peneliti temuan itu juga akan memungkinkan memahami bagaimana hewan mampu berevolusi dalam menjawab tantangan alam yang dihadapinya.
Usai menjalani beberapa analisis genetik, tim ilmuwan menemukan Gracilimus radix sangat dekat dengan spesies tikus air Sulawesi yang dinamakan Waiomys mamasae. Tikus air pertama kali ditemukan pada 2014. Kedua spesies itu dikatakan masuk dalam satu kelompok hewan pengerat yang hanya ditemukan di Sulawesi.
Namun demikian, meski kedua spesies itu punya kedekatan, keduanya sangat berbeda satu sama lainnya. Tikus ramping berevolusi menjadi sangat ramah dalam kehidupan daratan, sedangkan tikus air makin bisa mengembangkan kemampuan berenang dan hidup di air.
Kemudian tikus ramping yang ditemukan itu punya karakteristik yang berbeda dari sebagian besar tikus liar lainnya. Peneliti menemukan tikus Gracilimus radix ternyata pemakan segala, yaitu tumbuhan dan daging, sedangkan tikus liar sebagian besar karnovira atau pemakan daging. Temuan tikus ramping itu telah ditampilkan dalam Journal of Mammalogy.