Pelecehan Simbol Negara Lampu Merah Bagi Bangsa

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan
Sumber :

VIVA.co.id – Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengingatkan bahwa dulu Ir Soekarno Presiden pertama RI tidak menginginkan Indonesia sebagai negara penganut sistem barat atau komunis. Tapi Indonesia adalah negara penganut Pancasila yang berarti cinta, kasih sayang, gotong royong dan musyawarah mufakat.

PAN Putuskan Setuju Pemilu 2024 Ditunda

Indonesia juga, lanjut Zukifli, adalah negara kesatuan. Yang namanya kesatuan adalah semua warga negara yang berada di naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki hak yang sama.  Sehingga siapapun dia, dari suku mana pun dia, agama apa pun dia bisa menjadi apa dan siapa saja. Ia bisa jadi Gubernur DKI meskipun sukunya dari Jawa. Ia bisa jadi walikota Padang meskipun ia berasal dari Jakarta. Ia bisa jadi Presiden meskipun ia datang dari Papua, dan seterusnya.

"Oleh karena itu setiap bangsa Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama terhadap negaranya. Tidak boleh ada diskriminasi suku, agama, ras dan fanatisme kelompok (SARA)", kata Zulkifli saat memberikan pesan moral dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di gedung Pemda Provinsi kota Bengkulu, Selasa 19 April 2016, yang diikuti sekitar 300 peserta dari kalangan birokrat Pemprov Bengkulu dan perwakilan mahasiswa.

Zulkifli Hasan soal Minyak Goreng: Presiden Sudah Dua Kali Perintah

Seiring berjalannya waktu, Pancasila seperti tidak dihiraukan lagi. Pemahaman nilai-nilai luhur bangsa menjadi tidak menarik untuk dipelajari dan diamalkan. Sehingga terjadilah kasus seorang artis yang mengolok-olok simbol negara yang sangat dihormati seluruh bangsa Indonesia.

“Sebenarnya ini adalah peringatan dan lampu merah bagi bangsa ini agar kita semua kembali memahami kembali dan mengamalkan nilai-nilai luhur bangsa. Bagaimana bisa seorang anak bangsa mengolok-olok simbol negara, itu sangat memprihatinkan,” katanya.

PAN Diminta Usung Tokoh Islam Jadi Capres 2024

Itulah sebabnya Sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara) menjadi sangat penting dilakukan MPR RI.

Namun, untuk melakukan sosialisasi tersebut MPR tidak bisa sendirian. Pemahaman nilai-nilai luhur bangsa membutuhkan kerjasama dan peran aktif seluruh elemen masyarakat tanpa kecuali. Kesadaran dari dalam diri akan pentingnya nilai-nilai luhur bangsa akan membangkitkan karakter bangsa yang sesungguhnya yang cinta pada negara dan bangsa.   (Web)as

Zulkifli Hasan

Ketum PAN Zulhas Bantah Ketemu Jokowi Bahas Reshuffle Kabinet

Presiden Joko Widodo (Jokowi) diisukan bakal melakukan reshuffle kabinet Indonesia Maju dalam waktu dekat.

img_title
VIVA.co.id
7 Maret 2022