BI Reformulasi Suku Bunga Acuan, Ini Respons Menteri BUMN
- ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, menyambut gembira adanya kebijakan BI 7-days repo rate.Â
Menurut Rini, kebijakan Bank Indonesia untuk melakukan reformulasi suku bunga acuan, BI Rate menjadi BI 7-days repo rate itu sudah seharusnya terjadi saat ini, untuk meningkatkan pertumbuhan kredit bank, khususnya bank BUMN.Â
"Ya happy lah, kalau target kami sudah single digit, ya kebijakan itulah yang harus terjadi. Karena kalau tidak single digit, negara tetangga saja sudah single digit. Jadi, kami harus mulai dari situ dulu, agar bisa bersaing," kata Rini, saat berbincang di Sukabumi, Jawa Barat, Rabu, 20 April 2016.Â
Menurut dia, dengan adanya tingkat suku bunga yang lebih rendah, akan membuat pertumbuhan bisnis industri menjadi lebih baik.Â
Suku bunga kredit saat ini, kata Rini, bisa ditekan jika cost of fund (biaya dana) perbankan juga turun.Â
"Untuk meningkatkan industri, karena harus single digit, kita kalah bersaing dengan tetangga. Karena dari cost, biaya pinjaman saja sudah kalah, belum lagi komponennya. Jadi, kalau cost of fund turun, kita yakin bisa single digit," kata Rini.Â
Seperti diketahui, Bank Indonesia memperkenalkan reformulasi suku bunga acuan baru dari BI Rate menjadi BI 7-days repo rate. Suku bunga ini mulai efektif berlaku pada 19 Agustus 2016.