2016, Harga Rumah Baru Dipasarkan Minimal Rp800 Juta

Ilustrasi pembangunan rumah.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Perumahan untuk segmen kelas menengah dan bawah di Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi (Jabodetabek) diperkirakan mendominasi pasar pada tahun ini. Sayangnya, karena adanya sikap 'wait and see' dari beberapa pembeli dan pengembang, pertumbuhan pasokan dan permintaan rumah pada tahun ini diprediksi tumbuh moderat.

Tips Agar Tak Tergoda Rayuan Maut Marketing Properti

Director Research & Advisory Cushman & Wakefield Indonesia Arief Rahardjo, mengatakan tipe rumah yang paling diminati konsumen Jabodetabek, berkisar dari harga Rp750 juta– Rp1,6 miliar, dengan luas bangunan 45-96 meter persegi (m2) dan luas tanah 60-112 m2.

"Tipe rumah yang akan banyak diluncurkan pengembang pada tahun ini di Jabodetabek berkisar dari harga Rp800 juta sampai Rp2 miliar, dengan luas bangunan seluas 60-120 meter persegi dan luas tanah 90-125 meter persegi," kata Arief, dikutip dari risetnya, Selasa 19 April 2016.

2016, Diprediksi Jadi Tahun Terburuk Pasar Properti

Arief mengungkapkan, melemahnya kondisi pasar perumahan, menyebabkan banyak pengembang menahan diri untuk meluncurkan pasokan baru, mengakibatkan penurunan yang cukup besar terhadap jumlah pasokan baru.

Dia memaparkan, jumlah pasokan baru selama semester II-2015, turun hampir setengah dari jumlah total pasokan baru di semester 1-2015, dari 6.178 unit di semester 1-2015 menjadi 3.228 unit di semester II-2015. 

Bedanya Jasa Notaris dan PPAT Saat Proses Jual Beli Properti

Menurutnya, sebagian besar pasokan berasal dari segmen bawah dan menengah. Distribusi pasokan terbesar terjadi di Kota Bogor, walaupun hanya berasal dari satu perumahan, yaitu Citra Indah. Dibandingkan dengan semester sebelumnya, perlambatan kenaikan harga juga terlihat pada semester II-2015. 

Rata-rata harga jual di Jabodetabek pada semester II-2015, tumbuh sebesar empat persen, sedangkan pada semester sebelumnya mencapai tujuh persen. Sementara itu, harga tanah dan harga bangunan masing-masing tumbuh secara moderat sebesar empat persen dan lima persen.

Adapun, jumlah transaksi rumah pada semester II-2015, mengalami sedikit penurunan. Secara umum, rata-rata nilai penjualan tetap stabil, dengan jumlah yang sama pada semester sebelumnya. 

Rata-rata nilai penjualan di Jabodetabek mencapai Rp31,4 miliar per bulan per estate (perumahan). Nilai penjualan per bulan tertinggi terjadi di Tangerang, yaitu sebesar Rp57,3 miliar per bulan per estate.

Namun, peningkatan nilai penjualan terbesar terjadi di Bekasi, dengan peningkatan sebesar Rp13,7 miliar, menjadi Rp31,5 miliar per bulan per estate. (asp)

Ilustrasi rumah.

Ini Alasan Kenapa Sewa Jasa Profesional untuk Jual Rumah

Menjual rumah bukan hal yang mudah

img_title
VIVA.co.id
31 Mei 2016