Harga Minyak Masih Anjlok, Transaksi Ruang Kantor Lesu
- U-Report
VIVA.co.id – Permintaan dan aktivitas transaksi ruang perkantoran di Jakarta relatif lesu selama kuartal pertama 2016.
Hal tersebut, karena masih anjloknya harga minyak secara global, menyebabkan permintaan ruang perkantoran dari bisnis yang terkait dengan bidang minyak dan gas menurun.
Tak hanya itu, Arief Rahardjo, Director Research & Advisory Cushman & Wakefield Indonesia, mengatakan permintaan ruang perkantoran dari bisnis perbankan dan keuangan juga melemah, disebabkan oleh pertumbuhan bisnis yang lebih lambat tahun lalu.
"Di sisi lain, pada awal tahun ini permintaan didominasi oleh industri teknologi informasi dan sebagian kecil oleh firma hukum. Dengan mengambil keuntungan dari harga sewa yang menurun, beberapa penyewa aktif mencari tempat yang lebih berkualitas untuk bisnis konsolidasi, dan relokasi," kata Arief, dikutip dalam risetnya, Selasa, 19 April 2016.
Dia memaparkan, penyerapan positif sebesar 8.300 meter persegi terjadi selama kuartal I-2016, atau 36 persen lebih rendah dibanding akhir tahun 2015.
Menurutnya, bangunan perkantoran kelas A terus berkontribusi dalam memberikan penyerapan terbesar selama kuartal I-2016. Sebaliknya, perkantoran kelas C mengalami penyerapan negatif karena relokasi besar penyewa dari beberapa bangunan yang dalam persiapan untuk pembangunan kembali.
Rata-rata tingkat hunian central business district (CBD) turun 81,36 persen, sebagian besar karena besarnya penambahan pasokan selama kuartal pertama 2016.
Adapun lima bangunan kantor dengan total luas sebesar 270 ribu meter persegi memasuki pasar pada kuartal I-2016, membawa total pasokan kumulatif menjadi 5,51 juta meter persegi.
Sebesar 297 ribu meter persegi dari pasokan perkantoran diproyeksikan akan memasuki pasar dalam sembilan bulan ke depan pada 2016.
"Tren penurunan harga sewa berlanjut di kuartal pertama 2016. Rata-rata harga sewa bruto dalam mata uang rupiah adalah sebesar Rp320.600 per meter persegi per bulan pada akhir Maret 2016, menurun sebesar 7,2 persegi dibandingkan kuartal sebelumnya," ujarnya.
Sementara itu, dalam dolar Amerika Serikat, harga sewa bruto mencapai US$24,34 per meter persegi per bulan, atau turun empat persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
Dia menambahkan, pasokan perkantoran baru yang diproyeksikan sampai akhir 2016, akan mengakibatkan peningkatan dalam tingkat kekosongan dan penurunan harga sewa rata-rata, terutama di gedung-gedung kelas A.