PLN Beli Gas Tangguh, Dongkrak Pendapatan Negara $7,9 Miliar
- Antara/ Joko Sulistyo
VIVA.co.id – BP Berau dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah menandatangani amandemen jual-beli gas dari Tangguh Train III untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) PLN. Penandatanganan ini diperkirakan memberikan tambahan pendapatan negara sebanyak US$7,9 miliar dalam 15 tahun.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, memberikan apresiasi terhadap kinerja Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang memberikan fleksibilitas untuk mengalokasikan sebagian gas yang semula diorientasikan ke ekspor menjadi domestik.
“Jadi ini adalah pesan yang baik, di mana diperlukan ada fleksibilitas kita dalam melakukan transaksi adil dalam business to business,” ujarnya dikutip dari siaran pers Kementerian ESDM, Senin 18 April 2016.
Perjanjian tersebut akan mengamankan kebutuhan gas PLN untuk PLTG Arun dengan kapasitas 184 megawatt (MW), PLTGU Belawan (800 MW), dua blok PLTGU Muara Karang (1.300 MW), dan tiga blok PLTGU Priok berkapasitas 2.000 MW.
Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja menambahkan, amandemen perjanjian jual beli gas ini berarti sebanyak 75 persen dari total produksi Tangguh Train III yang diperkirakan sebesar 3,8 metrik ton per tahun, sudah terjual.
PLN juga mendapat keuntungan karena BP Indonesia menurunkan harga gas. Penghematan bagi PLN hingga Rp2 triliun per tahun.
“Sebelumnya, kesepakatan pasokan gas untuk PLN tidak sampai 40 persen. Jadi ini sangat signifikan kenaikannya,” tutur Wiratmaja.
(ren)