Bos IMF Angkat Bicara Soal Skandal Panama Papers
- REUTERS/Stephen Jaffe
VIVA.co.id – Kepala Dana Moneter Internasional (IMF) Chistine Lagarde mengimbau perusahaan-perusahaan multinasional untuk lebih transparan mengenai laporan keuangannya. Hal tersebut, dalam upaya melawan skema penghindaran pajak yang membuat negara-negara berkembang menderita.
Dilansir dari Channel News Asia, Senin 18 April 2016, disebutkan imbauan Legarde tersebut merespons bocornya dokumen skandal pajak Panama Papers, yang saat ini sedang mengemparkan dunia.
Dalam dokumen tersebut terungkap, ada beberapa perusahaan multinasional besar yang berupaya mengurangi pajak mereka dengan melaporkan keuntungannya di negara yang yurisdiksi pajaknya longgar.
"Ini harus menjadi perhatian utama. Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah transparansi," ujar dia di sebuah panel pertemuan musim semi IMF dan Bank Dunia.
Lagarde mencatat, ada momentum untuk mengubah praktik-praktik keuangan curang tersebut dengan sistem yang ada. IMF akan berkerja sama dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya untuk memformulasikan solusi mengenai permasalahan ini.
"Kami tentu tertarik untuk mengusulkan beberapa perubahan (regulasi) bersama dengan lembaga-lembaga internasional lainnya," tambahnya.
Menurut laporan terbaru dari kelompok anti kemiskinan, Oxfam, perusahaan raksasa seperti Apple dan General Electric menggunakan jasa perusahaan offshore di negara tax haven (bebas pajak) untuk mengurangi kewjiban pajaknya sekitar US$1,4 triliun dalam periode 2008 hingga 2014.
Lagarde mengatakan, negara-negara berkembang merupakan korban utama dari teknik hukum keuangan ini. Sebab, mengurangi pendapatan mereka untuk pembangunan. (asp)