Ketua Fraksi Golkar Dukung Usulan RUU Repatriasi Modal

Ketua Fraksi Golkar di DPR Setya Novanto
Sumber :

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan pimpinan DPR RI di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat 15 April 2016.

Peran Politisi Golkar Misbakhun Dorong Reformasi Sektor Keuangan Berbuah Penghargaan

Dalam pertemuan ini, hadir pimpinan DPR di antaranya adalah Ketua DPR Ade Komaruddin, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan, serta Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Winantuningtyastiti, anggota Komisi I DPR Syaefullah Tamliha, serta mantan Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) sebagai pimpinan Fraksi Golkar.

Ketua Fraksi Golkar di DPR Setya Novanto mengatakan tanpa dihadiri fraksi Demokrat, semua fraksi di DPR mendukung pembahasan RUU Tax Amnesty. Terutama fraksi yang dipimpinnya.

Penjelasan Ditjen Pajak soal Tax Amnesty Jilid III

"Tidak hadir Demokrat. Semua fraksi sangat mendukung kebijakan Presiden. Terutama ketua fraksi Golkar," ujar Novanto ketika dihubungi lewat telepon, di Jakarta, Jumat, 15 April 2016.

Menurutnya, semua pihak bukan hanya partai politik mendukung capital flow sehingga orang yang memasukkan uangnya dari luar mendapat jaminan keamanan dan jaminan secara hukum. Namun, harus pula dirumuskan oleh pihak terkait.

PPN Naik Jadi 12 Persen Orang Kaya Malah Mau Dapat Tax Amnesty Jilid III, Ada Ketidakadilan?

Tax Amnesty, lanjutnya, diyakini akan membantu keadaan investasi yang juga melakukan investasi di Indonesia baik di dalam masalah infrastruktur, pertanian, maupun investasi lainnya.

"Dan sudah melalui pengkajian bukan saja pemerintah tapi yang terkait yaitu BKPN perindustrian, perdagangan untuk diikuti dengan UU Lalu Lintas Devisa Negara," katanya.

Novanto menyebutkan tax amnesty akan menjadi prioritas karena penting untuk menangani keterlambatan ekonomi Indonesia.

Selain itu, Novanto mengaku mendukung usulan RUU Repatriasi Modal. Namun, kata dia, wajib pajak juga harus berhati-hati. Sebab dikhawatirkan ada yang membonceng masalah tersebut.

"Jadi jangan ada yang bonceng tapi bener dilakukan dan presiden sudah mengatahui data-data yang akurat dana yang terparkir diluar negeri di semua negara," ujarnya.

Menyinggung darimana sumber data yang didapat Presiden Jokowi, Novanto mengatakan sudah ada "di laci" Presiden. Untuk itu, diharapkan para pengusaha sudah siap melaporkan uangnya yang diparkir di luar negeri.

"Ya beliau sudah sangat mengetahui semua. Rahasianya ada di laci Presiden. Diharapkan pengusaha sudah menyiapkan pelaporan pajak karena Presiden sudah mengatahui bukan hanya di Panama tapi negara lain juga untuk kepentingan negara untuk Indonesia," katanya.  (web)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya