Hooq Jamin Platformnya Bersih dari Konten Porno
- VIVA.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id – Country Head Hooq Indonesia, Guntur S Siboro mengatakan, konten yang tersedia di Hooq aman dari film berbau porno.
Seperti diberitakan sebelumnya, Hooq memulai debutnya di Indonesia dengan lebih dari 35 ribu jam tayang film lokal dan internasional. Dengan total lebih dari sepuluh ribu judul film, dengan film Indonesia berjumlah seribu film dan enam ribu episode film serial. Pada platform asal Singapura itu, memang terdapat fitur ikon ‘Dewasa’, namun itu bukan menunjukkan konten “syur”.
"Ikon ‘Dewasa’ (fitur di Hooq) itu bukannya film porno. ‘Dewasa’ itu bukan porno ya,” ujar Guntur saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta, Kamis 14 April 2016. Jadi, maksud ikon “Dewasa” pada layanan Hooq adalah untuk kategori usia.
Jika memang ada ditemukan konten “Dewasa” pada layanan video on demand Hooq, Guntur mengatakan mereka terbuka untuk menerima laporan. “Anda lihat lah, kalau ada ini (konten porno) kasih masukan. Bisa (lapor) ke saya langsung," ujarnya.
Mengenai aturan Over The Top (OTT) lokal dan asing, Chief Executive Officer Hooq, Peter Bithos mengatakan, perusahaan asal Singapura itu siap mematuhi regulasi yang ada Indonesia.
"Hooq menghargai pengaturan dan aturan di Indonesia. Oleh karena itu, kami punya kantor lokal di Indonesia, dan juga konsultasi dengan regulator," kata Bithos.
Saat ini, Hooq telah mendirikan kantor perwakilan Indonesia yang berada di kawasan Mega Kuningan. Jumlah pegawai yang ada di kantor tersebut sekitar sepuluh orang.
Untuk lebih lanjut berbentuk Badan Usaha Tetap (BUT), Bithos menyatakan masih menunggu kepastian aturannya. Kemudian, mengenai pajak, telah seutuhnya diserahkan pada operator yang bekerja sama dengan Hooq untuk pembayaran langganan video on demand tersebut.