Harga Komoditas Anjlok, Raksasa Tambang Ini Bangkrut
Kamis, 14 April 2016 - 11:18 WIB
Sumber :
- BBC News
VIVA.co.id - Peabody Energy, raksasa perusahaan tambang milik pribadi terbesar di dunia, telah mengajukan perlindungan kebangkrutan ke pemerintah Amerika Serikat.
Dilansir BBC, Kamis 14 April 2016, hal tersebut terjadi, setelah anjloknya harga batu bara, sehingga perusahaan khawatir diragukan tidak bisa melunasi utangnya.
Perusahaan menyatakan, langkah itu untuk mengurangi beban utang dan mengklaim bahwa semua tambang dan kantor masih akan terus beroperasi.
Baca Juga :
RI Dorong Qatar Investasi di Sektor Energi
"Ini adalah keputusan yang sulit, tetapi menjadi jalan yang paling benar yang diambil Peabody," kata Chief Executive Peabody, Glenn Kellow.
Permasalahan utang besar yang dihadapi Peabody berasal dari akuisisi tambang saingannya dari Australia, Macarthur. Perusahaan membeli tambang batu bara itu pada 2011, dengan harga 5 miliar dolar Australia.
Namun, pascapembelian tambang itu, harga batu bara terus anjlok, sehingga perusahaan harus berjuang untuk melunasi utang yang sudah dibuatnya.
Selain dua hal itu, perusahaan juga terbebani dengan peraturan lingkungan lebih ketat, dan tren pergeseran pemakaian batu bara ke gas alam.
"Faktor-faktor tersebut memengaruhi industri batu bara secara global dalam beberapa tahun terakhir, padahal sebelumnya tidak pernah terjadi," papar Kellow.
Selain anjloknya harga batu bara, industri juga menghadapi kenyataan sulit dengan melemahnya perekonomian China, banjirnya pasokan gas alam domestik, dan tantangan regulasi. (asp)
Baca Juga :
United Tractors Akan Produksi Tambang Emas
Saat ini gencar membangun infrastruktur di sekitar tambang.
VIVA.co.id
4 November 2016
Baca Juga :