Pesawat Jepang Temukan Bentuk Aneh di Venus

Ilustrasi pesawat Akatsuki menuju ke Venus
Sumber :
  • www.nationalgeographic.com/Akihiro Ikeshita/JAXA

VIVA.co.id – Pesawat antariksa milik Jepang (JAXA), Akatsuki telah mengambil gambar pertama daripada pekan lalu. Gambar yang didapat berupa formasi awan Venus yang ternyata lebih kompleks dibanding perkiraan sebelumnya.

Astronom Amatir Lihat Venus dan Merkurius Saat GMT

Dikutip dari Daily Mail, Kamis 14 April 2016, beberapa data yang diambil dari empat kamera Akatsuki yaitu adanya awan asam Venus dan bentuk 'busur' aneh di atmosfer planet yang membuat bingung ilmuwan.

Dalam laporannya yang dikutip jurnal Nature, formasi awan kompleks itu diwakili dengan adanya lapisan padat awan asam sulfur Venus yang berhasil diabadikan Akatsuki. Gambar awan itu diambil dari jarak 100 ribu kilometer.

Merinding! Kisah Mistis di Rumah Dinas DPR: Pintu Diketuk hingga Suara Memanggil

"Kami masih akan mencapai resolusi ruang yang lebih baik. Kami berjanji akan memberikan serangkaian data fantastik bagi komunitas riset selama bertahun-tahun," kata Takehiko Satoh, penyelidik utama kamera inframerah mikrometer Akatsuki, IR2.

Dalam laporannya, ilmuwan meyakini pembentukan awan bergerak cenderung memutari permukaan Venus, bukan atmosfer yang mana pergerakannya lebih cepat. Terkait penyebabnya, Suzanne Smrekar, ilmuwan planet Jet Propulsion Laboratory Badan Antariksa AS (NASA), mengakui hal itu masih misterius.

Cerita Awal Mula Ajak Vadel Badjideh Kolaborasi, Ian Kasela Ngaku Suka Sama Hal Ini

Bicara soal kondisi pesawat Akatsuki, manajer program misi, Masato Nakamura mengatakan instrumen pesawat saat ini masih bekerja secara sempurna.

Diketahui pesawat Akatsuki pertama kali diluncurkan pada Mei 2010 dengan misi  mempelajari atmosfer Venus. Sayangnya, pada upaya orbit Desember lima tahun lalu itu, pesawat mengalami masalah kegagalan manuver saat orbit. Kegagalan tahap pertama itu disebabkan karena masalah di salah satu mesin pesawat.

Selanjutnya dalam lima tahun berikutnya, JAXA melakukan serangkaian perbaikan dan akhirnya pada 9 Desember, pesawat tersebut telah dikonfirmasi bisa mengorbit Venus.

Peneliti sebelumnya mengaku awalnya khawatir pesawat akan mengalami kerusakan instrumen karena panas matahari, saat masuk ke orbit planet.

Untuk selanjutnya, sistem pesawat akan dimunculkan untuk menguji tiga dari instrumen pesawat. Hal ini untuk memastikan instrumen bekerja dengan baik. Sebelumnya, usai memastikan semua instrumen berjalan dengan baik, pesawat akan melakukan pengamatan awal terhadap Venus dalam tiga bulan.

Pada saat yang sama, Akatsuki akan bermanuver dalam periode sembilan hari dan menjauh pada jarak 310 ribu kilometer.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya