Respons Pertamina Soal Wacana Penghapusan Subsidi Solar
Rabu, 13 April 2016 - 15:04 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, mengatakan akan mengusulkan penghapusan subsidi solar pada pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016. Â
Baca Juga :
Pertamina Pelajari Rencana PLN Caplok PGE
Â
Subsidi tersebut akan dialihkan ke subsidi lain, seperti untuk infrastruktur. Namun, tentunya harus melalui persetujuan DPR dan keputusan yang diambil dalam pembahasan APBN-P 2016 tersebut.Â
Baca Juga :
Dapat Arahan Menteri BUMN, PLN Bakal Caplok PGE
Â
Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT Pertamina, Dwi Soetjipto, mengatakan penghapusan subsidi solar masih dikaji oleh pihaknya.Dia mengatakan, penghapusan subsidi solar diharapkan tidak akan memberatkan masyarakat.Â
Â
"Jadi itu kan sedang dikaji. Kesempatan itu saat ini kebetulan harga minyak dunia sedang di bawah. Kalau nanti seandainya subsidi solar jadi dihapus, tentu penghapusan itu dalam posisi yang tidak menambah beban masyarakat," kata Dwi, ditemui usai acara HUT BUMN, di Gedung Pertamina Pusat, Rabu, 13 April 2016.Â
Â
Dwi menjelaskan, pemerintah telah menjamin tidak akan ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga September, meskipun harga minyak dunia sudah mulai merangkak naik menjadi US$35 per barel.Â
Â
Hal tersebut dilakukan mengingat adanya Hari Raya Idul Fitri dengan harapan tidak akan memberatkan masyarakat.Â
Â
Dwi menuturkan, komitmen penyesuaian harga keekonomian untuk BBM jenis premium dan solar dihitung rata-rata tiga bulan. Meskipun ada kecenderungan untuk naik, pihaknya mengaku, tidak akan ada kenaikan pada Lebaran 2016.Â
Â
"Melihat bagaimana potensi tiga bulan selanjutnya, Juli, Agustus, September, di mana di situ ada puasa dan hari raya, jadi jangan sampai pemerintah menaikkan pada saat itu atau masyarakat akan terbebani banyak kalau dengan formula yang awal (per tiga bulan). Kami masih kaji, pada saat ada potensi mengurangi subsidi, maka Pertamina akan open apa saja," kata dia.Â
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dwi menjelaskan, pemerintah telah menjamin tidak akan ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga September, meskipun harga minyak dunia sudah mulai merangkak naik menjadi US$35 per barel.Â