Kuartal I 2016, Penerimaan Negara Anjlok
Senin, 11 April 2016 - 18:04 WIB
Sumber :
- ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id - Kementerian Keuangan melaporkan realisasi penerimaan negara sepanjang periode Januari sampai dengan 31 Maret 2016, mencapai Rp247,6 triliun, atau tercatat sebesar 13,6 persen dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016, yang dipatok sebesar Rp1.822,5 triliun.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, realisasi tersebut disumbang oleh penerimaan perpajakan sebesar Rp204,7 triliun, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp42,8 triliun.
Meski begitu, Bambang mengatakan, realisasi tersebut masih jauh lebih rendah dari realisasi pada periode yang sama tahun lalu, yang tercatat sebesar Rp284 triliun, atau 16,1 persen dari pagu APBN Perubahan sebesar Rp1.761,6 triliun.
"Khusus penerimaan, atau pendapatan negara memang lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujar Bambang dalam rapat kerja bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat di gedung parlemen, Jakarta, Senin 11 April 2016.
Sementara itu, realisasi belanja negara mencapai Rp390,9 triliun, atau 18,7 persen dari target dalam pagu APBN 2016 sebesar Rp2.095,7 triliun. Jumlah ini mengalami peningkatan dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp367,7 triliun, atau 18,5 persen dari target dalam pagu APBN-P 2015 sebesar Rp1.984,1 triliun.
Realisasi tersebut meliputi belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp82,7 triliun, dan belanja non K/L sebesar Rp110,8 triliun, dan transfer daerah dan dana desa sebesar Rp197,4 triliun.
Baca Juga :
Kembalinya Sri Mulyani ke Kursi Menteri Keuangan
Bambang mengklaim, tingginya belanja negara dibandingkan penerimaan negara tercermin dari terealisasinya program pemerintah.
"Maka defisit realisasi APBN tiga bulan pertama sekitar Rp143,3 triliun, atau 1,13 persen dari PDB (produk domestik bruto),” ucapnya. (asp)
Mengoptimalkan Aset Negara
Aset pemerintah per 30 Juni 2016 mencapai Rp5.285 triliun.
VIVA.co.id
4 November 2016
Baca Juga :