Tiga Indikator Ini Tetap Hantui Ekonomi RI
- ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id - Kondisi perekonomian global diprediksi akan tetap menghantui sejumlah indikator pertumbuhan, yang akan menopang perekonomian Indonesia pada tahun ini. Mulai dari perlambatan ekonomi Tiongkok, sampai dengan rendahnya harga komoditas.
Hal ini diungkapkan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dalam rapat kerja bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, hari ini, Senin 11 April 2016. Menurutnya, perlambatan negeri Tirai Bambu tetap memberikan pengaruh kepada perekonomian nasional.
“(Pertumbuhan ekonomi Tiongkok) diperkirakan tujuh persen di tahun ini. Tentu, akan memengaruhi pertumbuhan ekspor kita,” ujar Bambang di gedung parlemen, Jakarta.
Menurut Bambang, harga minyak mentah dunia yang masih relatif rendah memang berpotensi menggerus harga komoditas tambang. Indonesia sendiri bukan tidak mungkin terpengaruh dari sentimen negatif tersebut.
Di samping itu, rencana normalisasi kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat pun diakuinya akan tetap diwaspadai oleh pemerintah Indonesia. Sebab, gonjang-ganjing sentimen tersebut berpotensi menganggu pergerakan mata uang Garuda.
“Meski belum ada tanda kenaikan, taetpi sangat mungkin tahun depan bisa ada kenaikan. Tetapi, bergantung pada perbaikan ekonomi di AS sendiri,” katanya.
Sebagai informasi, sebelumnya Bank Dunia memperdiksi perekonomian negeri Tirai Bambu tersebut masih akan mengalami tren perlambatan. Pertumbuhan negara tersebut diprediksi bergerak di angkat 6,7 persen pada tahun ini dan turut memengaruhi perekonomian dunia. (asp)