Go Industri, LIPI Berguru ke Australia
- VIVA.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id - Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)Â Iskandar Zulkarnain mengatakan masalah utama penelitian tidak dilirik oleh industri karena peneliti banyak yang tidak memikirkan ide gagasan agar diterima oleh industri. Maka dari itu, LIPI menjalin kerja sama dengan School of Business The University of Queensland untuk berguru ilmu dari Australia.
"Kita hanya berfikir aspek sainstek, tapi kemudian bagaimana itu bisa digunakan oleh pengguna dan industri. Itu yang sering kita lupakan," ujar Iskandar saat pemaparan pembukaan Workshop On Research Coomercialization And Innovation Management di Gedung LIPI, Jakarta, Senin, 11 April 2016.
Dalam workshop yang akan diadakan hingga esok, ia berharap, peneliti LIPI bisa  meningkatkan kemampuan dan pemahaman dalam menghantarkan hasil penelitian ke pengguna dan industri.
Iskandar mengatakan kemampuan menembus industri sangat penting, terutama pada era Masyarakat Ekonomi ASEANÂ (MEA) ini yang mana pasar industri sudah secara internasional tanpa proteksi lagi. Sementara perekonomian Indonesia masih rentan, sebab ilmu pengetahuan belum terhubung dengan industri.
"Tugas LIPI mengembangkan dalam mengantarkan hasil penelitian kepada pengguna, dan upaya kita berkontribusi meningkatkan daya saing bangsa," tutur Iskandar.
Kerja sama dengan School of Business The University of Queensland sudah dilakukan sejak 2014. Selama ini, kerja sama terhubung untuk pertukaran industri. Maka, kali ini workshop diadakan untuk pengembangan proses komersialiasi dan alih teknologi penelitian.
"Mereka (Australia) punya pengalaman, dari peneliti ke industri," kata Iskandar.