Komisi I Sesalkan Pernyataan Menhan

Meutya Hafid
Sumber :
  • Facebook Meutya Hafid

VIVA.co.id – Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu mengatakan pemerintah tak perlu membayar tebusan Rp15 miliar yang diminta perompak untuk membebaskan awak kapal Indonesia yang mereka sandera.

Ternyata TNI Ikut Terlibat Selamatkan 4 WNI yang Diculik Abu Sayyaf

Seperti diketahui, para pembajak dan penyandera awak kapal ini berasal dari kelompok militan Abu Sayyaf yang kerap beroperasi di wilayah selatan Filipina.

Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafidz menyesalkan peryataan Menhan tersebut. Pasalnya, ia menilai pernyatan Menhan ini dapat memancing emosi kelompok Abu Sayyaf.

Anggota DPR Respons Penyelamatan 3 WNI yang Diculik Abu Sayyaf

"Dalam menangani sandera, pernyataan Menhan ini, pertama, tidak perlu.  Kedua, tidak solutif, ketiga, dapat memancing emosi penyandera," ujarnya, Jumat 8 April 2016.

Politisi Golkar ini meminta semua pihak harus menahan ucapan-ucapan yang kontraproduktif, terutama mejelang batas waktu yang diberikan oleh para penyandera.

Seorang WNI yang Diculik Abu Sayyaf Belum Diketahui Nasibnya

"Menhan harus paham ini. Jika perlu memberi informasi kepada wartawan, berikan jika memang ada perkembangan terbaru. Jika belum ada, ya tidak perlu buat pernyataan, khawatir kontraproduktif," katanya.  (Web)

Ilustrasi - Karyawan memeriksa kondisi suhu envirotainer berisi bahan baku vaksin COVID-19 buatan Sinovac saat tiba di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 20 Juni 2021.

Kaleidoskop 2021: Lonjakan COVID-19, KRI Nanggala hingga Herry Cabul

Sepanjang 2021, terjadi berbagai peristiwa yang menjadi perhatian, mulai dari lonjakan kasus COVID-19, tenggelamnya KRI Nanggala-402 hingga terkuaknya kasus asusila.

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2021