Perubahan Fraksi Harga Saham di BEI Diumumkan Mei Nanti

Ilustrasi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhirnya setuju pada usulan perubahan fraksi harga saham (tick price) yang diusulkan. BEI pun pastikan perubahan fraksi harga saham tersebut akan bisa dikeluarkan pada awal Mei.


"Dalam waktu dekat di awal Mei akan ada perubahan fraksi harga saham Mei. Jadi itu kita harapkan bisa meningkatkan likuiditas saham," kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Alpino Kianjaya, di Gedung BEI, Jakarta, Jumat, 8 April 2016.


Alpino menjelaskan, perubahan fraksi harga saham tersebut sesuai dengan apa yang telah diusulkan oleh BEI sebelumnya. Yakni, kelompok pertama harga saham Rp50-Rp200 memiliki fraksi harga Rp1. Kelompok kedua, harga saham Rp200-Rp500 memiliki fraksi harga Rp2.
Dibuka Menguat, IHSG Lanjutkan di Jalur Hijau


Arus Modal Mengalir, Cermati Saham-saham Ini
Kemudian, kelompok ketiga, harga saham Rp500-Rp2.000 memiliki fraksi harga Rp5. Kelompok keempat, harga saham Rp2.000-Rp5.000 memiliki fraksi harga Rp10. Dan kelompok kelima, harga saham Rp5.000 memiliki fraksi harga Rp25.

Crossing Saham, BEI Tunggu Aturan Menteri Sri

"Sebelumnya itu kan hanya ada tiga fraksi harga saham, yakni Rp50-Rp500 fraksi harga Rp1. Kelompok kedua, harga saham antara Rp500-Rp5.000 memiliki fraksi harga Rp5. Dan, kelompok ketiga, harga saham di atas Rp5.000 memiliki fraksi harga Rp25," tuturnya.


Menurutnya, perubahan fraksi harga saham tersebut akan mampu meningkatkan likuiditas di pasar modal. Karena dengan ditambahkannya kelompok fraksi harga, maka para investor bisa lebih mudah untuk melakukan transaksi saham, sehingga likuiditas akan sendirinya meningkat.


"Mungkin transaksinya dia (investor) membutuhkan kemudahan untuk transaksi dengan biaya yang lebih murah," ucapnya.


Pihaknya berharap ke depan para investor bisa lebih leluasa untuk melakukan transaksi. Ia menilai investor akan terasa lebih mudah.


"Misalnya ada salah posisi mereka bisa lebih cepat lepas sahamnya, karena dalam range harga yang tercover. Intinya  kami ingin adanya peningkatan likuiditas terhadap transaksi saham di BEI," ujar dia. (ren)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya