Eksperimen Siswa RI di Antariksa Sudah Dimulai

Kargo Cgynus sampai dengan selamat dan aman di ISS
Sumber :
  • Twittwr/@NASA

VIVA.co.id - Proses eksperimen yang berada di Stasiun Antariksa Internasional (ISS) menunjukkan kemajuan. Setelah akhir Maret lalu, kargo tersebut tersambung dengan ISS, maka pekan ini eksperimen siswa Indonesia itu dipasang untuk selanjutnya dilakukan penelitian.

Hal itu disampaikan oleh Joko W Saputro, peneliti dari  Indonesia Space Research Group, yang selama ini mengklaim telah memperjuangkan bisa menumpang dalam misi kargo tersebut.

"Tanggal 4 kemarin (4 April) astronaut di ISS sudah meng-install eksperimen siswa-siswa kita. Jadi, eksperimen sudah dimulai di ISS," jelas pria yang akrab disapa Prof Sap tersebut kepada VIVA.co.id, Jumat 8 April 2016.

Menariknya, kemajuan proses percobaan siswa Indonesia di ISS itu juga bakal berbarengan dengan pengiriman pesawat antariksa kargo Dragon yang diluncurkan roket SpaceX. Badan Antariksa AS (NASA) mengonfirmasi hal itu melalui postingan di akun Twitternya.

Kargo Dragon yang membawa 3800 pon eksperimen dan peralatan akan memuat beberapa eksperimen antariksa. Rencananya, dikutip dari Science Alert, kargo itu di antaranya mengirimkan kelompok tikus jenis Roden yang akan diuji selama puluhan hari di ISS.

Kejahatan dan Ide Penjara di Luar Angkasa

Pengujian itu untuk mempelajari perkembangan otot dan tulang hewan pengerat itu selama di antariksa. Bekal dari ekperimen itu akan dipakai dalam mempelajari misi ke Planet Mars.

Kargo Dragon itu baru diluncurkan pada Jumat 8 April 2016, melalui Space Launch Complex 40 di Cape Canaveral Air Force Station.

Diberitakan sebelumnya, kargo Cgynus diluncurkan dengan menggendong pada Roket Atlas 5. Roket itu meluncur dari Cape Canaveral, Florida pada 22 Maret 2016, waktu setempat, menuju orbit dengan ketinggian 400 kilometer.

Stephen Hawking Punya Misi Antariksa Baru

Untuk kargo Cygnus, terdapat dua eksperimen karya siswa Indonesia yang dibuat dalam bentuk micro-lab. Ini difungsikan untuk bisa meneliti pertumbuhan ragi dan padi dalam kondisi gravitasi nol. Eksperimen pertama disiapkan oleh tim siswa dari SMA Unggul Dell di Laguboti, Sumatera Utara.

Mereka bertugas mempelajari pertumbuhan ragi (yeast) di luar angkasa. Ini merupakan eksperimen pendahuluan sebelum meluncurkan eksperimen berikutnya untuk mempelajari cara menumbuhkan tempe di antariksa.

Eksperimen kedua disiapkan oleh tim siswa gabungan dari beberapa SMA di Jakarta, Bandung, dan Jayapura untuk mempelajari pertumbuhan padi di luar angkasa.

Perangkat micro-lab yang dirancang oleh para siswa SMA tersebut dilengkapi dengan kamera digital, sensor, dan micro-controller. Dengan semua perangkat ini diharapkan eksperimen terkait pertumbuhan ragi dan padi dapat diamati dari Bumi atau di mana pun, asal terhubung dengan internet. Mereka juga bisa mengunduh foto-foto dari micro-lab yang dipancarkan dari ISS ke Bumi. (asp)

2017, Moon Express Buka Perjalanan Wisata ke Bulan

Mereka mengklaim telah mendapatan izin dari pemerintah federal.

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2016